Tradisi tegal deso di Desa Hulaan Kabupaten Gresik menurut perspektif tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nurhayati, Nabila (2024) Tradisi tegal deso di Desa Hulaan Kabupaten Gresik menurut perspektif tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nabila Nurhayati_05010520013.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Nabila Nurhayati_05010520013_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 June 2027.

Download (2MB)

Abstract

Tegal Deso merupakan upacara yang bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki dan memohon keselamatan agar terhindar dari bala musibah yang dapat mengancam kesejahteraan masyarakat setempat. Tegal Deso dilakukan setiap satu tahun sekali oleh masyarakat Desa Hulaan Kabupaten Gresik. Pada tradisi Tegal Deso terdapat beberapa kegiatan didalamnya seperti membuat tumpeng besar yang isinya merupakan bahan pokok hasil bumi (buah-buahan, sayur-sayuran, dll), kemudian tumpeng tersebut di arak bersama-sama oleh warga sekitar. Data penelitian ini menerapkan pendekatan empiris, fokus terhadap realitas faktual hukum dalam masyarakat. Teknik analisis data menggunakan kualitatif deskriptif, dan pengumpulan data mencakup wawancara yang dilakukan pada saat studi lapangan di Desa Hulaan Kabupaten Gresik dan melakukan wawancara dengan tokoh ormas yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai data primer serta penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif-sosiologis. Terdapat dua pendapat dari dua ormas yang ada di Indonesia terkait hukum pelaksanaan tradisi Tegal Deso yang ada di Desa Hulaan kabupaten Gresik,yakni pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Pendapat dari dua tokoh ini sama-sama memperbolehkan tradisi Tegal Deso karena praktiknya yang tidak menyalahi ajaran agama bahkan terdapat nilai-nilai keagamaan yang mesti dilestarikan. Penulis memberikan saran: Pertama, Tradisi Tegal Deso harusnya bisa lebih ter-publikasi untuk khalayak umum dari segi keabsahan nya, manfaat nya, dan lain sebagainya. Kedua, Penulis kurang setuju dengan kegiatan perebutan tumpeng yang biasanya dilakukan oleh warga disana. Ini dikarenakan hal itu dapat membahayakan bagi warga yang tua maupun bagi anak-anak. Jadi menurut peneliti, hal tersebut diubah dengan cara lebih baik dibagikan satu-satu sampai merata kesemua warga desa Hulaan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nurhayati, Nabilanandanurfitria52@gmail.com05010520013
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorArifin, Moch. Zainulzainularifin231@gmail.com2017047102
Subjects: Budaya - Agama
Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama
Keywords: Tegal deso; adat; NU; Muhammadiyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Nabila Nurhayati
Date Deposited: 20 Jun 2024 02:51
Last Modified: 20 Jun 2024 02:52
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70741

Actions (login required)

View Item View Item