Kosmologi tasawuf: kajian relasi gender dalam ajaran Muhammad Jalaluddin Rumi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hadi, Misbahul (2024) Kosmologi tasawuf: kajian relasi gender dalam ajaran Muhammad Jalaluddin Rumi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Misbahul Hadi_02040222006 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Misbahul Hadi_02040222006 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 June 2027.

Download (2MB)

Abstract

Mendapati sebuah fakta, bahwa persoalan gender di masyarakat seringkali mengalami ketimpangan. Di antaranya, ialah adanya peranan maskulin yang kerapkali merugikan kaum feminin. Kualitas maskulin dan feminism pun dapat ditemukan dalam kajian tentang alam. Hal ini menjadi nilai tersendiri ketika akhir-akhir ini tindakan manusia atas alam semesta dinilai tidak seimbang dikarenakan paradigma yang keliru terkait paradigma dalam memandang alam semesta. Hadirnya penelitian ini ditujukan untuk mengungkap tentang Kosmologi Tasawuf: Kajian Relasi Gender dalam Ajaran Muhammad Jalaluddin Rumi. Di mana, dalam kajian tasawuf, alam semesta termasuk manusia dipandang sebagai manifestasi Tuhan. Penelitian ini berjenis library research, dengan teknik analisis yang menggunakan hermeneutik Paul Recoeur. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, konsep dasar kosmologi tasawuf tidak jauh berbeda dari kosmologi Islam karena tasawuf merupakan bagian dari ajaran Islam. Kosmologi Islam menempatkan kesatuan tauhid sebagai dasar pandangannya terhadap alam. Namun, kosmologi tasawuf meliputi pandangan bahwa alam semesta adalah media transfigurasi dan lokus pengejawantahan Allah SWT. Kedua, konsep kosmologi tasawuf Jalaluddin Rumi meliputi pandangan bahwa alam semesta adalah media transfigurasi Allah SWT (tajalli>), layaknya tokoh sufi lainnya seperti Ibn ‘Arabi yang disinyalir sebagai salah satu tokoh yang mempengaruhi pemikiran Rumi. Dalam ajaran Rumi, penciptaan alam ini bermula dari kehendak “cinta” dari Tuhan agar Ia dapat diketahui, yang selanjutnya cinta itu mengalir ke seluruh urat nadi dunia. Sehingga dalam hal ini, basis ontologis dalam struktur kosmos bagi ajaran Rumi ini ialah cinta. Ketiga, analisis gender dalam kosmologi tasawuf Rumi lebih menekankan pada hubungan simbolis antara Tuhan, manusia, dan alam semesta. Gender dalam konteks ini bukan hanya sebagai perbedaan biologis atau konstruksi budaya, tetapi sebagai representasi dari hubungan simbolis yang mencerminkan keseimbangan dan kerjasama antara berbagai elemen kosmis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hadi, Misbahulmisbahulhadi05@gmail.com02040222006
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRiyadi, Abdul Kadirabd.kadir@uinsby.ac.id2013087003
Thesis advisorBachtiar, M. Anisanis.bachtiar@uinsby.ac.id2019126902
Subjects: Aqidah
Aqidah
Wajib Belajar > Aqidah

Filsafat > Filsafat Islam
Tasawuf
Keywords: Kosmologi Tasawuf; Relasi Gender; Rumi; Maskulin; dan Feminin.
Divisions: Program Magister > Magister Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Misbahul Hadi
Date Deposited: 27 Jun 2024 04:13
Last Modified: 27 Jun 2024 04:13
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70858

Actions (login required)

View Item View Item