Reinterpretasi jihad dan relevansinya dalam konteks moderasi beragama: hadis riwayat Sunan al-Nasa'i no indeks 3096

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ramdani, Akhmad Nopri (2024) Reinterpretasi jihad dan relevansinya dalam konteks moderasi beragama: hadis riwayat Sunan al-Nasa'i no indeks 3096. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Akhmad Nopri Ramdani_07020520027 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Akhmad Nopri Ramdani_07020520027 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 July 2027.

Download (1MB)

Abstract

Kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi'il ruba’i (yang terdiri dari empat huruf asli) : jaahada, berdasarkan wazan fi’al dengan pengertian mufa’alah (saling melakukan) dari kedua belah pihak. Nasa’i adalah nisbat kepada tempat kelahirannya Nasa’, di Khurasan (sekarang Iran). al-Nasa’i mulai menuntut ilmu di masa muda dan rihlah (perjalanan jauh) untuk menuntut ilmu bermukim di Baghlan selama 1 tahun 2 bulan, menghadiri majlis Qutaibah bin Sa’id saat usia 15 tahunMemastikan kualitas sanad sebuah hadis diperlukan adanya kritik sanad hadis. Kritik sanad dan matan merupakan sesuatu yang penting dalam hadis karena kritik matan dan hadis ini ditujukan tidak lain untuk mengetahui status atau kedudukan hadis tersebut, apakah hadis tersebut mutawatir atau dhaif, yang tak kalah penting ialah untuk mengetahui apakah hadis tersebut dapat di jadikan hujjah sebagai sumber hukum atau tidak. Ilmu ma’anil hadis, adalah ilmu yang berbicara tentang bagaimana memahami makna-makna hadis yang terkandung dalam sejumlah matan hadis yang dengannya dapat diketahui mana hadis yang bisa di amalkan (makmul bih) dan mana hadis yang tidak bisa di amalkan (ghair ma’mul bih). Dari fungsi Implikatif Hermeneutika Jorge E Gracia dapat di pahami bahwa seorang penafsir yang menafsirkan sebuah teks dimana si penafsir ini memberikan sesuatu tambahan dari teks tersebut hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada audiens sesuai dengan kondisi dimana penafsir tersebut menafsirkan teks itu. Seperti yang dilakukan sebelumnya yaitu kritik sanad, untuk mengetahui kualitas sanad. Maka untuk mengetahui kualitas sebuah matan maka diperlukan kritik matan. Kritik matan merupakan sebuah upaya untuk memeriksa dan meneliti teks-teks hadis, kemudian dipisahkan antara yang autentik dan tidak, antara yang sahih dan dhaif.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ramdani, Akhmad Nopriramdaninopri34@gmail.com07020520027
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMahfudh, Hasanhasanmahfudh17@gmail.com2120098903
Subjects: Islam > Islam - Negara
Masalah sosial
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Jihad; Sunan al-Nasa’i; Moderasi Beragama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Akhmad Nopri Ramdani
Date Deposited: 13 Jul 2024 18:10
Last Modified: 13 Jul 2024 18:10
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71624

Actions (login required)

View Item View Item