Konsep diri dalam keputusan Childfree: perspektif psikolofi dan tasawuf

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amalia, Natasya (2024) Konsep diri dalam keputusan Childfree: perspektif psikolofi dan tasawuf. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Natasya Amalia_07020620050 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Natasya Amalia_07020620050 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 July 2027.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini membahas Konsep Diri dalam Keputusan Childfree Perspektif Psikologi dan Tasawuf. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perhatian penulis yang telah mengamati tentang banyaknya fenomena childfree bahwa keputusan untuk tidak memiliki anak atau childfree, semakin umum di kalangan masyarakat dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karier, keuangan, dan nilai pribadi. Oleh karena itu, peneliti tertarik membahas bagaimana pemahaman tentang diri individu childfree dapat mengambil keputusan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana konsep diri mempengaruhi keputusan untuk hidup childfree dari perspektif psikologi dan tasawuf. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Dengan menggunakan teori kepribadian konsep diri Carl Rogers dan Konsep Jiwa Imam Al-Ghazali. Hasil analisis yang diperoleh sebagai berikut: Penelitian ini mengeksplorasi keputusan untuk tidak memiliki anak dari perspektif psikologi dan tasawuf. (1) Dalam psikologi, teori Carl Rogers menyoroti bahwa keputusan childfree mencerminkan real self (diri yg sebenarnya) dan ideal self (gambaran diri yang diinginkan) individu yang mana keduanya memiliki kesesuaian atau congruence yaitu dapat memahami dan menerima diri mereka sendiri, membuat pilihan sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi mereka sehingga memberikan rasa kepuasan dan kebebasan. Dari perspektif tasawuf, keputusan childfree bukan berarti ia menentang ajaran Rasulullah, tetapi sebagai pilihan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Konsep Jiwa Imam Al-Ghazali terhadap sufi seperti Rabi'ah al-Adawiyah menekankan pentingnya mengenal diri sendiri sebagai jalan menuju pemahaman dan kebahagiaan spiritual. (2) Integrasi kedua perspektif menunjukkan bahwa keputusan childfree didasarkan pada pertimbangan psikologis dan spiritual. Psikologi membantu memahami nilai dan pilihan individu, sementara tasawuf menekankan perjalanan spiritual. Keputusan childfree mencerminkan keseimbangan antara kesejahteraan psikologis dan kedekatan spiritual, serta penerimaan dan pemahaman diri yang mendalam sebagai kunci kebahagiaan dalam kehidupan duniawi dan spiritual dalam masing-masing perspektif.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amalia, Natasyanatasyaamalia56@gmail.com07020620050
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhodijah, Khodijahuchykhadijah@yahoo.com2010116601
Subjects: Anak
Kepribadian
Tasawuf
Keywords: Konsep Diri; Childfree; Psikologi; Tasawuf
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Natasya Amalia
Date Deposited: 07 Jul 2024 14:28
Last Modified: 07 Jul 2024 14:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71769

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item