Dzikir ayat-ayat al-Qur'an untuk membentengi pesantren: studi living Qur'an tradisi thawaf di pondok Pesantren al-Falah Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Lestari, Auliatul Irvi (2024) Dzikir ayat-ayat al-Qur'an untuk membentengi pesantren: studi living Qur'an tradisi thawaf di pondok Pesantren al-Falah Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Auliatul Irvi Lestari_07040320115 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 July 2027.

Download (2MB)
[img] Text
Auliatul Irvi Lestari_07040320115.pdf

Download (2MB)

Abstract

Auliatul Irvi Lestari, Dzikir Ayat-Ayat Al-Qur’an Untuk Membentengi Pesantren (Studi Living Qur;an Tradisi Thawaf di Pondok Pesantren Al-Falah Gresik). Menghidupkan al-Qur’an adalah salah satu bentuk keutamaan dalam meyakini al-Qur’an itu sendiri. Salah satu contohnya yaitu menghidupkan beberapa sholat sunnah dengan menggunakan maqra’ al-Qur’an, dan lain sebagainya. Maka hal ini juga diterapkan di Pondok Pesantren Al-Falah Gresik yang menjadikan tradisi Thawaf dengan membaca ayat-ayat al-Qur’an. Kemudian beberapa alasan dibalik pentingnya kegiatan ini adalah sebagai hujjah amaliyah pesantren, sarana belajar istiqomah dengan berdzikir dimanapun dan kapanpun. Masalah yang diteliti yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan praktik dzikir ayat-ayat al-qur’an untuk membentengi pesantren dalam tradisi Thawaf di Pondok Pesantren Al-Falah Gresik. 2) Bagaimana pemaknaan ayat-ayat al-qur’an yang dijadikan dzikir guna membentengi pesantren. Penelitian ini bersifat Field Reseacrch, yang fokus pada kajian Living Qur’an dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan metode yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif.Hasil dari fenomena ini menyimpulkan bahwa Praktik Dzikir ayat-ayat al-qur’an di Pondok pesantren Al-Falah Gresik rutin dilaksanakan setiap hari, tepatnya setelah kegiatan Takror. Dilakukan 7 kali putaran, dipimpin oleh salah satu santri yang diamanahi langsung oleh pengasuh. Putaran Pertama, Surah Al-Fatihah. Kedua, Ayat Kursi. Ketiga, subhanallah. Keempat, At-taubah 128-129. Kelima, Hizb Falah. Keenam, Surah Al-Fath ayat 29. Ketujuh, sholawat Nabi. Menurut pengasuh, dzikir ini dijadikan sebagai do’a bagi para santri agar suatu saat bisa benar-benar Thawaf di kota Makkah. Maka setiap ayat memiliki makna tersendiri. Surah Al-Fa>tih}ah (sebagai pembuka rezeki)}, Surah Al-Baqarah ayat 255 (perlindungan diri), Surah At-Taubah ayat 128-129 (tawakkal dan syukur), dan yang terakhir adalah surat Al-Fath} ayat 29 (kemenangan).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Lestari, Auliatul Irvi07040320115@student.uinsby.ac.id07040320115
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorPurwanto, Purwantojalamakna@gmail.com2017047802
Subjects: Pendidikan > Pesantren
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Dzikir; tradisi thawaf; living Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Auliatul Irvi Lestari
Date Deposited: 19 Jul 2024 02:58
Last Modified: 19 Jul 2024 02:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71872

Actions (login required)

View Item View Item