This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hidayatullah et.al, Zainul (2013) UPAYA MEMBANGUN KESADARAN BERPERILAKU SEHAT BAGI MASYARAKAT DESA ALASGUNG KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGRORO. Laporan KKN PAR.
|
Text
3.UPAYA MEMBANGUN KESEHATAN LINGKUNGAN.pdf Download (371kB) | Preview |
Abstract
Masyarakat Desa Alasgung adalah masyarakat yang rukun dan bersaudara. Mereka adalah pekerja keras dan tak kenal lelah dalam memperjuangkan hidupnya sehari-hari. Akan tetapi pekerjaan mereka sering kali terganggu dengan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh masyarakat Desa Alasgung adalah diare. Menurut data dari puskesmas di ketahui bahwa pada tahun 2013 bulan Januari kemarin jumlah penderita diare mencapai 16 orang. Hal ini lah yang menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan oleh masyarakat Desa Alasgung, penyebaran penyakit ini pastinya sangat berimbas pada aktivitas seharihari.
Permasalahan kesehatan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas masyarakat Desa Alasgung yang 40% penduduknya masih melakukan BAB (buang Air Besar) di sembarang tempat. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui mengenai pentingnnya peranan WC (Water Closed) dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu pihak puskesmas telah melakukan beberapa diskusi untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa pentingnya hidup sehat dengan tidak melakukan BAB sembarangan. Kehidupan masyarakat Desa Alasgung sangat dipengaruhi oleh factor kondisi alamnya. Keadaan tanah di Desa Alasgung termasuk subur, namun tidak
cocok untuk ditanami jenis tanaman tertentu. Ada jenis vegetasi tanaman sendiri yang ditanam berdasarkan musim yang ada. Ketika musim penghujan warga Desa Alasgung bertani tanaman padi, jagung dan cabai merah. Namun pada musim kemarau warga desa Alasgung bertani tanaman tembakau atau yang biasa disebut oleh warga dengan sotho. Hal ini lah yang menjadi kendala yang serius bagi masyarakat Alasgung, karena pada musim kemarau beberapa Dusun masih mengalami kesulitan air dan mengalami kejamnya masa paceklik saat musim kemarau tiba. Hampir 80% masyarakat Desa Alasgung memiliki hewan ternak, baik itu sapi, kambing, ayam dan bebek. Hewan ternak ini di tempatkan di belakangrumah atau disamping rumah memilih hewan tersebut. Pola seperti ini selain dapat menyebabkan sarang penyakit, kotoran hewan ternak tersebut juga dapat menyebabkan bau yang tidak enak yang bisa menyebar di seluruh area rumah. Keadaan inilah yang sekiranya patut untuk dicari penyelesaian selanjutnya.
Selain itu perlu adanya pendidikan yang efektif tentang pentingnya tempat MCK (Mandi Cuci Kakus) bagi semua warga, sehingga membuat warga menjadi paham akan pentingnya tempat MCK bagi kesehatan. Adanya koordinasi antara masyarakat dengan pihak setempat juga menjadi faktor penentu, agar masyarakat mendapat cara dan letak yang tepat untuk membuat tempat MCK di rumah. Apalagi jika ada warga yang kurang mampu, maka pelaksananaan pembuatan
tempat MCK (Mandi Cuci Kakus) pastinya akan memakan waktu yang lama. Karenanya harus ada koordinasi antara dinas kesehatan dengan lembaga koperasi yang ada di Dusun Krajan, agar dapat membantu masyarakat untuk meminjamkan dana tanpa bunga agar dapat meringankan beban masyarakat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Article | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Kesehatan Kesehatan |
||||||
Keywords: | Kesehatan lingkungan; | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Laporan Penelitian | ||||||
Depositing User: | Users 3213 not found. | ||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2016 07:13 | ||||||
Last Modified: | 01 Jul 2016 01:50 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7193 |
Actions (login required)
View Item |