Nasionalisme dalam perspektif Mustafa Kemal Ataturk dan Badiuzzaman Said Nursi: studi perbandingan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholihah, Hafidhatus (2024) Nasionalisme dalam perspektif Mustafa Kemal Ataturk dan Badiuzzaman Said Nursi: studi perbandingan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hafidhatus Sholihah_03020220041 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Hafidhatus Sholihah_03020220041 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 August 2027.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:(1) Bagaimana Sejarah Biografi Badiuzzaman Said Nursi dan Mustafa Kemal Ataturk?(2) Bagaimana Pemikiran Nasionalisme menurut Badiuzzaman Said Nursi dan Mustafa Kemal Ataturk? (3) Apa Pro dan Kontra Masyarakat Turki Terhadap Pemikiran Nasionalisme antara Badiuzzaman Said Nursi dan Mustafa Kemal Ataturk?. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan metode sejarah (historis), yaitu suatu langkah merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengkritik, dan menafsirkan data dalam rangka menegakkan fakta serta kesimpulan yang kuat. Kemudian, penelitian ini menggunakan teori nasionalisme yang dikemukakan oleh Ernest Renan. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode historis analitis. Skripsi ini menyimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan nasionalisme menurut Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik Turki modern, didasarkan pada gagasan mengenai Türk Milliyetçiliği atau nasionalisme Turki. Ataturk menyebut bangsa Turki sebagai satu kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang berbagi bahasa, budaya, dan sejarah yang sama, dan percaya bahwa kesatuan nasional merupakan kunci untuk mengatasi perpecahan internal dan ancaman eksternal. Ataturk juga mendorong modernisasi yang bersifat sekular, menganggap modernisasi sebagai kunci untuk memperkuat negara dan bangsa. Sementara itu, Badiuzzaman Said Nursi, nasionalisme sebagai landasan politik amat penting. Nursi berpendapat bahwa nasionalisme harus selalu berkaitan dengan Islam, menjadi benteng yang kokoh bagi Islam, dan melindungi persaudaraan Islam. Ia juga menekankan bahwa nasionalisme Turki harus tetap terkait erat dengan Islam, karena kedua nilai tersebut tidak dapat dipisahkan. Nursi menegaskan bahwa nasionalisme Turki yang positif harus bersatu dengan Islam, karena jika dipisahkan dari Islam, nasionalisme akan binasa. Serta membahas pro dan kontra masyarakat Turki terkait pemikiran nasionalisme kedua tokoh, karena pemikiran nasionalisme Mustafa Kemal Ataturk yang sekular akan mengapus kebijakan nilai-nilai agama Islam di Turki sedangkan mayoritas agama masyarakat Turki adalah Islam. Apakah lebih banyak yang setuju dengan pemikiran nasionalisme menurut Badiuzzaman Said Nursi?.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sholihah, Hafidhatussholiha.fida@gmail.com03020220041
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGhazali, Imamimamghazalisaid@gmail,com2012026001
Thesis advisorKhairi, Akhmad Najibulnajib@uinsby.ac.id2015017801
Subjects: Agama
Agama > Biografi Tokoh
Pemikiran
Nasionalisme
Keywords: Nasionalisme; Islam; Modernisasi; Bangsa
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Hafidhatus Sholihah
Date Deposited: 07 Aug 2024 04:43
Last Modified: 07 Aug 2024 04:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72183

Actions (login required)

View Item View Item