Pendapat Imam an-Nawawi tentang hilal siang hari dalam kitab al-Majmūʻ Syaraḥ al-Muhadhdhab prespektif syarʻī dan astronomi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohman, Muhammad Atho'ur (2024) Pendapat Imam an-Nawawi tentang hilal siang hari dalam kitab al-Majmūʻ Syaraḥ al-Muhadhdhab prespektif syarʻī dan astronomi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Atho'ur Rohman_0501060008 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 September 2027.

Download (4MB)
[img] Text
Muhammad Atho'ur Rohman_0501060008.pdf

Download (4MB)

Abstract

Semakin maraknya pergaulan bebas terutama pada kalangan anak muda menjadi alasan utama adanya pembaruan tentang delik perzinaan dalam KUHP nasional. Delik zina dalam KUHP kolonial dipandang tidak mencerminkan nilainilai moral masyarakat Indonesia. Delik perzinaan baru dalam KUHP kolonial mengadopsi nilai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, terutama agama Islam. Skripsi ini mencoba menjawab pertanyaan yang tertuang dalam rumusan masalah: bagaimana kebijakan perzinaan pada Pasal 411 UU No 1 tahun 2023 dalam Perspektif Hukum Positif; dan bagaimana kebijakan perzinaan pada Pasal 411 UU No 1 tahun 2023 dalam perspektif Hukum Pidana Islam. Penelitian ini dihimpun dengan metode normatif dengan konsep pendekatan pembanding antar Undang-Undang. Pengumpulan bahan hukum menggunakan library research atau studi kepustakaan, dengan metode pengolahan bahan hukum deduktif yang bersifat deskriptif dan akan menguraikan penjelasan umum ke khusus. Selanjutnya pada proses pengolahan bahan hukum berlangsung penulis akan mengumpulkan sumber pustaka dan mengaitkannya pada penelitian ini dengan mengacu pada Undang-Undang, doktrin hukum, serta pemikiran ulama hukum Islam. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, kebijakan pidana untuk memasukkan delik zina dalam KUHP merupakan bagian dari pengakuan terhadap hukum yang hidup di masyarakat (living law), yang mana dalam nilai moral dan nilai agama yang hidup di masyarakat perzinahan merupakan perbuatan yang tercela dan dilarang. Kedua, kebijakan pidana dalam pasal 411 sudah sesuai dengan ketentuan delik zina dalam hukum pidana Islam. Namun, keduanya masih berbeda dalam penetapan hukuman, di mana KUHP menghukum dengan penjara sedangkan pidana Islam dengan jilid atau rajam. Namun demikian, hal ini merupakan langkah awal yang baik untuk penyelarasan hukum pidana positif dengan hukum pidana Islam. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan: Pertama, agar kebijakan-kebijakan semcam ini dapat diambil dalam perkembangan hukum pidana Indnesia kedepannya, agar KUHP lebih banyak lagi memperhatikan nilai-nilai moral dan agama. Kedua, diharapkan agar delik yang ditetapkan dalam KUHP diperbaruai. Sebab, dengan delik aduan absolut sangat kecil kemungkinan pasal 411 dapat efektif dalam realitas penerapannya. Diharapkan agar delik dalam pasal 411 dirubah paling tidak menjadi delik aduan biasa agar pemidanaan terhadap pelaku perzinahan tidak hanya harus menunggu aduan dari pihak keluarga. Sebab, keresahan dan kerugian ketika terjadi perzinahan tidak hanya dirasakan oleh keluarga pelaku saja, melainkan oleh masyarakat luas juga.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohman, Muhammad Atho'urmuhammadatho129@gmail.com05010620008
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSolikin, Agusagussolikin2@uinsa.ac.id0716088604
Subjects: Astronomi
Hisab dan Rukyah
Keywords: Imam an-Nawawi; hilal siang hari; kitab al-Majmūʻ Syaraḥ al-Muhadhdhab; astronomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: Muhammad Atho'ur Rohman
Date Deposited: 03 Sep 2024 01:42
Last Modified: 03 Sep 2024 01:42
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72840

Actions (login required)

View Item View Item