Tinjauan hukum ekonomi syariah dan hukum perdata terhadap praktik penggunaan aplikasi atome paylater

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sakinah, Sakinah (2024) Tinjauan hukum ekonomi syariah dan hukum perdata terhadap praktik penggunaan aplikasi atome paylater. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sakinah_05020220071 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Sakinah_05020220071 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 September 2027.

Download (3MB)

Abstract

Sistem pembiayaan paylater yang berbeda dengan aplikasi lain ini masih perlu untuk dikaji kesesuaiannya dengan hukum Islam, yakni dengan akad Murabahah. Penelitian ini merupakan hasil dari penelitian lapangan yang bertujuan menemukan jawaban dari bagaimana pembiayaan pada aplikasi Atome Paylater dan bagaimana tinjauan Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Perdata terhadap pembiayaan pada aplikasi Atome Paylater. Serta mengharap kemantab-an hati dalam mengambil keputusan terkait penggunaan teknologi dalam dunia muamalah dan hukum perdata yang berlaku. Metode yang diterapkan adalah jenis penelitian yuridis dengan pendekatan sosial yuridis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan serta observasi dan wawancara sebagai data pendukung. Setelah data terkumpul, informasi tersebut diolah dan disusun dalam bentuk deskriptif analisis dengan pola pikir induktif, yakni memaparkan praktik penggunaan pada aplikasi Atome Paylater lalu dianalisis dengan hukum ekonomi syariah dan hukum perdata. Setelah itu, ditarik menjadi kesimpulan umum.
Penelitian ini menghasilkan bahwa transaksi pembiayaan Atome paylater dapat digunakan dengan mendaftarkan yang hanya memerlukan KTP dan mengikuti langkah-langkah yang diarahkan. Pengguna dapat memilih tenor cicilan 1, 3, 6, sampai 12 bulan. Setiap cicilannya dikenakan biaya pembayaran 1% dari total transaksi serta untuk tenor 6 bulan keatas akan ditambah dengan biaya layanan sebesar 2,8-2,95%. Ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah menunjukkan bahwa praktik Atome paylater tidak sesuai dengan akad Murabahah, karena tidak terpenuhinya rukun mushtari’, kecuali mushtari’ telah mengisi data dengan jujur. Praktik ini lebih condong pada kemudaratan daripada kemaslahatan serta memicu perilaku hidup konsumtif bagi masyarakat. Denda keterlambatan yang diberikan menggunakan tolak ukur nominal oleh pihak Atome paylater dianggap memberatkan pengguna dan termasuk sebagai riba nasī’ah. Ditinjau dari Hukum Perdata menunjukkan bahwa isi klausul dalam perjanjian Atome paylater masih kurang memadai untuk melindungi debitur maupun kreditur apabila mengalami keadaan memaksa (overmacht), sehingga dapat menimbulkan sengketa di kemudian hari. Pengguna Atome paylater, terutama muslim dihimbau supaya lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan termasuk transaksi paylater agar terhindar dari transaksi riba. Bagi calon pengguna Atome paylater, dihimbau untuk membaca terlebih dahulu mengenai persyaratan layanan dan kebijakan privasi yang diberikan oleh pihak Atome paylater sebelum melakukan transaksi. Pihak Atome paylater sebaiknya dapat menambahkan isi klausul tentang keadaan memaksa (overmacht) agar terhindar dari adanya sengketa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sakinah, SakinahSakinahfl29@gmail.com05020220071
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorBudiono, Mohammadbudielhajj71@gmail.com210107101
Subjects: Hukum Islam
Hukum > Hukum Perdata
Hukum Islam > Mudharabah
Keywords: Atome paylater; aplikasi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Sakinah Sakinah Sakinah
Date Deposited: 01 Sep 2024 05:41
Last Modified: 01 Sep 2024 05:41
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72926

Actions (login required)

View Item View Item