Analisis hukum pidana islam terhadap tindak pidana penadahan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ramadhani, Ilham (2024) Analisis hukum pidana islam terhadap tindak pidana penadahan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ilham Ramadhani_C0321617 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Ilham Ramadhani_C0321617 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 August 2027.

Download (2MB)

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian Normatif dengan Data yang digunakan berasal dari Hasil Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto sebagai data primer dan data sekunder berupa pendapat Hukum serta beberapa karya tulis yang berkenaan yang kemudian dianalisis mengunakan teknik analisis deskriptif dengan pola pikir deduktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pengulangan terhadap tindak pidana (Residivis) merupakan perbuatan yang sudah diatur dalam pasal 486 KUHP yaitu “perbuatan seseorang yang mengulangi erbuatan tindak pidana yang telah ditetapkan oleh tindak pidana dan memiliki kekuatan hukum tetap karena perbuatan pidana yang telah dilakukan dahulu sebelum mencapai 5 tahun sejak terdakwa telah dibebaskan maka hukuman yang telah dijatuhkan merupakan hukuman penjara bukan hukuman kurungan atau denda”. Dalam pasal 486,487 dan 488 KUHP dalam pemberatan pidana dapat ditambah 1/3 (satu per tiga) dari ancaman yang maksimum pidana penjara yang diancamkan pada kejahatan yang bersangkutan. Sedangkan pada residivis yang ditentukan lainya diuar kelompok tindak pidana yang termasuk dan disebut dalam pasal 486, 487 dan 488 juga diperberat dapat ditambah dengan sepertiga dari ancaman maksimum namun tidak banyak yang menyebut akan ditambah 1/3 (satu pertiga) , melainkan diperberat dengan menambahnya lamanya saja. Dalam residivis pemberatan pidananya adalah ancaman pidana pokok maksimum 1/3. Dilihat dari fakta dan bukti yang terungkap didalam persidangan terdakwa sudah pernah dihukum dengan kasus jenis kelompok yang sama di Pengadilan Negeri Purwakarta dan terdakwa menjalani masa hukuman tersebut. Pada analisis penulis bahwa putusan yang dijatuhkan oleh hakim merupakan pidana penjara bagi tindak pidana penadahan yang kurang sesuai dengan pasal 486 KUHP tentang pengulangan kejahatan residivis. Penggulangan kejahatan menurut hukum pidana islam hukumannya dapat diperberat apabila jarimah pertama sudah dijatuhi hukuman dan melakukan jarimah lagi dikemudian hari dan hukumannya diserahkan kepada ulil amri dengan itu hukuman yang diberikan oleh pelaku jarimah penadahan yang dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali belum sesuai dengan apa yang sudah dilakukan oleh terdakwa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ramadhani, Ilhamilhamdhani378@gmail.comC03216017
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorJunaidy, Abd Basithbasithjunaidy71@gmail.com2021107102
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Pidana Positif
Keywords: Penadah; Residivis
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Ilham Ramadhani Ramadhani
Date Deposited: 25 Aug 2024 13:08
Last Modified: 25 Aug 2024 13:08
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73041

Actions (login required)

View Item View Item