Kontekstualisasi ayat qiwamah: studi penafsiran Muhammad Asad dalam the message of the Qur'an perspektif qira'ah mubadalah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Putri, Nur Azny Agustina (2024) Kontekstualisasi ayat qiwamah: studi penafsiran Muhammad Asad dalam the message of the Qur'an perspektif qira'ah mubadalah. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Azny Agustina Putri_02040522051.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Nur Azny Agustina Putri_02040522051_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 September 2027.

Download (3MB)

Abstract

Salah satu penafsiran Asad yang layak disorot ialah penafsirannya terhadap ayat qiwa>mah yang tidak menjadikan perempuan sebagai pihak inferior dan menentang keras kekerasan terhadap perempuan. Penafsiran ini berbeda dengan beberapa pemahaman sebagian khalayak yang menjadikan ayat ini sebagai landasan superioritas laki-laki dan legalitas kekerasan terhadadap perempuan. Salah satu kaidah dalam menafsirkan ayat ialah firman Allah SWT tidak mungkin salah, akan tetapi pemahaman terhadap firman Allah SWT yang perlu diluruskan. Perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap pesan tersirat dari ayat qiwa>mah sehingga diperoleh pemahaman yang tidak memarginalkan salah satu jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan dua teori sebagai pisau analisis. Teori pertama ialah teori double movement. Teori ini bertujuan untuk menelusuri latar belakang historis turunnya ayat ini sehingga dapat diketahui ideal moralnya. Kemudian, ideal moral tersebut akan dikomparasikan dengan penafsiran Asad sehingga dapat diketahui keselarasan antara keduanya. Sedangkan teori kedua yang digunakan dalam penelitian ini ialah qira>ah muba>dalah. Teori ini bertujuan untuk membaca penafsiran Asad secara muba>dalah sehingga diperoleh penafsiran yang muba>dalah dan dapat dikontekstualisasikan pada masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayat ini mengandung pesan yang sejatinya ditujukan kepada kedua jenis kelamin. Keduanya dituntut menjadi qawwa>m serta menjadi pasangan yang shaleh dan shalehah. Keduanya juga punya potensi berbuat nushuz sehingga pasangannya memiliki hak untuk mengingatkannya ketika nushuz agar kembali kepada koridor syariat. Selain itu, ayat ini sejatinya tidak melegalkan kekerasan terhadap siaapapun. Adapun pemukulan yang dimaksud ialah pemukulan simbolis yang menunjukkan bahwa pasangannya tidak menyukai perbuatan yang dilakukan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Putri, Nur Azny Agustinanagustinaputri@gmail.com02040522051
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhoiroh, Muflikhatulmuflikhakhoiroh@gmail.com2016047002
Thesis advisorAzizah, Imroatuliim.azizah1973@gmail.com2011087302
Subjects: Gender
Nusyuz dan Syiqaq
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Muhammad Asad; qiwamah; mubadalah; kesalingan; kesetaraan
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Nur Azny Agustina Putri
Date Deposited: 06 Sep 2024 07:14
Last Modified: 06 Sep 2024 07:14
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73520

Actions (login required)

View Item View Item