ISLAMIC RESURGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM STUDI ISLAM : SEBUAH TANDA YANG RETAK DALAM PEMBACAAN ISLAM DAN BARAT

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ja’far, Suhermanto (2012) ISLAMIC RESURGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM STUDI ISLAM : SEBUAH TANDA YANG RETAK DALAM PEMBACAAN ISLAM DAN BARAT. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.

[img]
Preview
Text
Buku 7 Fix_13.pdf

Download (520kB) | Preview

Abstract

Tulisan ini didasarkan atas Fenomena Nahdah sebagai Premis utama dan karakterisitik dasar "Kebangkitan Islam (Islamic resurgence) merupakan problem yang harus didasarkan pada struktur epistemologis yang kompleks, yang memiliki komponen baik Islam dan Barat. Kebangkitan Islam adalah sebuah fenomena tradisi, budaya, dan politik yang luas dalam kaitannya dengan Islam modern. Kebangkitan Islam telah menafsir ulang tradisi Islam dengan cara yang kreatif dan unik, sehinga kebangkitan Islam merupakan fenomena ekspresi filosofis masyarakat Muslim modern dan kontemporer. Fenomena Nahdah dalam perspektif Abu Rabi berangkat dari pendekatan critical Philosophy, suatu pendekatan sistematis-komprehensif, kritis-radikal dan rasional-intersubyektif terhadap srtuktur epistemologi turath dan Barat Modern, sehingga masyarakat Islam lebih bersifat terbuka terhadap perubahan sosial. Sementara itu, Pendekatan sejarah Abu Rabi’, disamping bersifat kronologis dan kontinyu dari setiap tahapan mulai dari tahapan hegemonic-kolonialisme, tahapan ideologis-nasionalis dan tahapan relasional-interaksi, juga dipergunakan dalam pengertian arkeologis untuk membahas rupture epistemic setiap tahapan sejarah. Secara epistemologis, kebangkitan Islam ditandai dengan adanya pertemuan nalar Islam dengan nalar Barat modern. Pertanyaan penting yang diajukan oleh para pemikir Kebangkitan Islam adalah bagaimana Muslim bisa otentik dan modern pada saat yang sama. Sebagai konsekuensinya—dikalangan Barat dan Islam secara umum memandang keduanya secara relasional dan intersubyektif. Barat telah memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat Islam untuk studi Islam di Barat. Pada akhirnya, telah terjadi perubahan pada Islam yang “tertutup” menjadi terbuka”. Ini semua karena masyarakat Arab (Islam), secara epistemologis sudah semakin rasionalis, intersubyektif dan liberal dalam memahami kedua peradaban, yaitu Islam dan Barat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ja’far, SuhermantoUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Islam > Islam, Pembaharuan
Keywords: Kritik Ideologi; Nahdah (Islamic resurgence); Turath dan Barat Modern
Divisions: Karya Ilmiah > Prosiding
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 28 Jul 2016 03:02
Last Modified: 28 Jul 2016 07:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7462

Actions (login required)

View Item View Item