PELUANG EKONOMI ISLAM DI ERA POST-KAPITALISME

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mustaqim, Muhamad (2012) PELUANG EKONOMI ISLAM DI ERA POST-KAPITALISME. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.

[img]
Preview
Text
Buku 6 Fix_24.pdf

Download (392kB) | Preview

Abstract

Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Uni Eropa akhir-akhir ini menjadi sebuah indikator bahwa sistem ekonomi kapitalistik mempunyai titik kelemahan yang signifikan. Meskipun sistem kapitalisme selalu melakukan penyesuaian dan perubahan, namun secara umum kapitalisme yang saat ini dianut oleh banyak Negara ini juga mempunyai anomali, yang siap mengantarkan Negara penganutnya menuju krisis. Dan nyatanya, krisis ekonomi ini bukan hanya terjadi di Eropa, Amerika Serikat sebagai Negara kiblat kapitalisme, pada tahun 2008 pernah mengalami hal yang sama. Bahkan sampai saat ini, perekonomian Amerika pasca krisis belum bisa bangkit dan pulih secara sempurna. Pada sisi yang lain, ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Di Indonesia, keberadaan sistem ekonomi syariah sedang mengalami pertumbuhan yang tajam, seperti jamur di musim penghujan. Maraknya lembaga perekonomian dan keuangan yang bercorak islam (syariah) menjadi satu indikator akan kebangkitan ekonomi islam. Seperti menjadi trend, keberadaan lembaga keuangan syariah ini, mulai Baitul Mal wa Tamwil (BMT) sampai koperasi keuangan syariah hampir tersebar di berbagai penjuru daerah. Bahkan beberapa bank dan lembaga keuangan konvensional melakukan diversifikasi produk dalam bentuk syariah. Di sinilah kiranya peluang ekonomi Islam sebagai sebuah alternative terhadap anomali-anomali yang terjadi pada sistem kapitalisme. Ekonomi Islam secara umum dapat dipahami sebagai upaya merealisasikan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya yang seirama dengan maqashid (tujuan-tujuan syariah), tanpa mengekang kebebasan individu dan hak sosial. Jika pemahaman ini disepakati, maka ekonomi Islam akan mampu menjadi sebuah sistem ekonomi yang bertujuan menciptakan kesejahteraan, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai suci ilahiyah. Karakteristik islam yang membatasi penumpukan kekayaan secara mutlak, serta meniscayakan distribusi ekonomi secara proporsional, dengan dilandasi pada semangat mengabdi (ibadah) maka akan semakin mendekatkan pada terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial. Pada segi praktis, ekonomi Islam akan mampu menjawab berbagai persoalan-persoalan yang selama ini tidak mampu dijawab oleh sistem ekonomi kapitalistik, seperti persoalan pemerataan, kegiatan ekonomi yang fair, nilai relijius dalam ekonomi dan keadilan sosial. Sistem ekonomi Islam bersumbu pada prinsip-prinsip Qur’ani, seperti amanah, kepemilikan terbatas, kerjasama dalam kebaikan, tanggung jawab sosial, distribusi ekonomi dan keadilan akan mampu mengantarkan kesejahteraan sosial yang adil dan merata. Dan secara pragmatis, ini merupakan peluang bagi ummat Islam untuk mampu mengembangkan kegiatan ekonomi di satu sisi, dan mengembangankan ilmu ekonomi Islam di sisi lain. Karena bagaimanapun ekonomi islam masih memerlukan banyak penyesuaian dan modifikasi sistem untuk mampu beradaptasi dengan kenyataan dunia pasca kapitalisme.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mustaqim, MuhamadUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Ekonomi Islam
Keywords: Kapitalisme; ekonomi Islam; post¬kapitalisme
Divisions: Karya Ilmiah > Conference
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 01 Aug 2016 03:19
Last Modified: 01 Aug 2016 03:33
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7512

Actions (login required)

View Item View Item