EVOLUSI SYARIAH : STUDI PEMBARUAN HUKUM ISLAM MENURUT MAHMOUD MUHAMMAD THAHA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muzammil, Iffah (2012) EVOLUSI SYARIAH : STUDI PEMBARUAN HUKUM ISLAM MENURUT MAHMOUD MUHAMMAD THAHA. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.

[img]
Preview
Text
Buku 1_458.pdf

Download (501kB) | Preview

Abstract

Dalam rangka menjawab berbagai persoalan kontemporer seperti demokrasi, HAM, dan lain-lain, Mahmoud Muhammad Thaha -- seorang pemikir muslim kontemporer dari Sudan -- menawarkan sebuah metodologi yang disebutnya " evolusi syari'ah (tathwir al syari ah)". Dalam teorinya, Thaha meyatakan bahwa syariah bersifat historis dan terikat oleh ruang dan waktu. Ini berarti syariah mengalami evolusi (tathawwur) terus menerus. Dalam rangka menjawab sekian tantangan modernitas, evolusi syariah di zaman modern ini, umat Islam harus kembali kepada ayat-ayat makkiyah dan menasakh ayat-ayat madaniyah. Ayat makkiyah lebih tepat diterapkan di era modern ini, karena merupakan ayat-ayat ushul, yang memuat pesan Islam yang abadi dan fundamental, yang menekankan nilai-nilai keadilan, persamaan, dan martabat yang melekat pada seluruh umat manusia, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras, dan lainnya. Sementara ayat madaniyah adalah ayat-ayat cabang (furu’) yang berlaku sesuai dengan kondisi dan kemampuan umat Islam waktu itu. Jika selama ini syariah lebih banyak didasarkan pada ayat-ayat madaniyyah, hal tersebut tidak dapat dipertahankan lagi, karena situasi dan kondisi saat ini berbeda dengan kondisi pada abad ke-7. Teori ini menurut Thaha pada dasarnya hanyalah perpindahan dari nash ke nash (intiqal min nas ila nas). Berdasarkan teorinya tersebut, Thaha melahirkan isu kebebasan, kesetaraan, demokrasi, dan sosialisme. Secara metodologis, teori ini melahirkan paradigma baru. Berdasarkan teori ini, maka konsep qahi’i-zhanni sebagaimana disepakati jumhur selama ini menjadi tidak berlaku. Teori ini juga melahirkan hukum yang lebih ‘ramah’ terhadap perempuan dan non muslim. Implikasi metodologis lainnya adalah nasakh tidak berlaku secara permanen, Akibatnya beberapa ketentuan seperti ayat-ayat toleransi yang dianggap mansukh oleh sebagian ulama, saat ini harus diberlakukan kembali.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muzammil, IffahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Hukum islam; pembaharuan
Divisions: Karya Ilmiah > Prosiding
Depositing User: Users 3213 not found.
Date Deposited: 05 Aug 2016 07:51
Last Modified: 05 Aug 2016 07:51
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7799

Actions (login required)

View Item View Item