IDENTITAS MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SIGMUND FREUD

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

MEGAWATI, LIDO (2009) IDENTITAS MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SIGMUND FREUD. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (9kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (8kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (75kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (110kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (81kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (14kB) | Preview

Abstract

ABSTRAKSI
Perubahan obyek nalar berpikir dari Kosmosentris menuju Antroposentris terjadi setelah Gereja tidak mampu mempertahankan otoritas sekaligus dominasinya– untuk tidak menyebutkan hancur. Perubahan arah ini menemukan radikalisasinya di tangan Rene Descartes dengan konsep Cogito-nya, bahwa kesadaran manusialah yang paling esensial.
Dari sudut pandang berbeda para Materialisme dan Idealisme mencoba untuk menciptakan rumusan dengan menjawab pertanyaan, apakah manusia itu?. Titik akhir–untuk tidak menyatakan kesimpulan–dari dua mainstream gagasan ini jatuh pada Deterministic Causalitas, bahwa ada sesuatu yang mengendalikan manusia baik dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal) dan sama-sama tidak ditentukan oleh diri manusia itu sendiri. Rumusan gagasan yang pertama mencoba untuk mengidentifikasi manusia hanya terdiri dari daging (tubuh) tanpa jiwa, sehingga hukum yang berlaku atasnya sangat mekanistis (aksi-reaksi), mainstream gagasan yang kedua tidak jauh beda (walaupun berusaha lebih dalam untuk mengungkap sisi yang paling esensial dari manusia), tetap saja tidak mampu beranjak dari dominasi Roh Absolut (Hegel).
Ternyata persoalan manusia juga menarik Sang empunya-Psikoanalisa Sigmund Freud, dimulai dengan menancapkan jangkar labuhnya dari disiplin keilmuan psikologi berusaha menguak misteri yang masih menyelubungi pertanyaan siapa sebenarnya manusia? Dan identitas yang (di)letakkan padanya?. Berangkat dari pernyataan di atas, skripsi ini berusaha melacak gagasan Freud mengenai manusia serta identitas yang melekat atasnya. Berdasar dari konsep Psikoanalisa, Freud menjelaskan bahwa struktur dasar manusia terdiri dari tiga pokok, yaitu, Struktur Dinamika, dan Kepribadian Manusia.
Struktur kepribadian sehari-hari terdiri dari tiga sub-sistem, yaitu, Id, Ego dan Super Ego. Ketiga dari sub-sistem ini menjadikan manusia selalu berproses, manusia mampu menjadikan seorang yang amat baik atau sebaliknya menjadi iblis tergantung dari tiga sub-sistem ini (khususnya pertarungan dominatif antara Id dan Ego). Pada segmentasi ini, merujuk pada Lacan, ditemukan bahwa identitas manusia menurut Freud ditancapkan–untuk tidak mengatakan (di)dominasi–pada Pallosentrisme (laki-laki), dan perempuan?, dijawab oleh Freud sebagai manusia yang belum jadi, atau hanya menjadi obyek hasrat (desire) Pallosentris (laki-laki).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
MEGAWATI, LIDOUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Filsafat
Keywords: manusia; identitas
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 01 Nov 2009
Last Modified: 06 Feb 2015 08:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7848

Actions (login required)

View Item View Item