This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Lathif, Sahro Wardil (2025) Transformasi ekspresi keagamaan generasi Z di dunia digital dalam perspektif Pendidikan Agama Islam menurut Naquib Al-Attas dan Amin Abdullah. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Sahro Wardil Lathif_02240823015 OK.pdf Download (6MB) |
|
|
Text
Sahro Wardil Lathif_02240823015 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 14 November 2028. Download (6MB) |
Abstract
Generasi Z dikenal sebagai generasi kreatif, adaptif, dan kritis yang tumbuh dalam era digital. Mereka tidak hanya mengakses informasi keagamaan, tetapi juga aktif menampilkan identitas spiritual melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Perubahan ini menandai pergeseran penting dalam cara beragama, di mana ekspresi keagamaan menjadi lebih visual, personal, dan performatif. Namun, kajian terhadap ekspresi keagamaan digital selama ini masih jarang dikaitkan secara langsung dengan kerangka epistemologis pendidikan Islam. Penelitian ini hadir untuk mengisi celah tersebut dengan mengeksplorasi pola transformasi ekspresi keagamaan Generasi Z melalui dua pendekatan pemikiran besar dalam pendidikan Islam: Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Amin Abdullah. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap sejumlah akun media sosial milik Muslim muda Indonesia, dianalisis menggunakan teori dramaturgi Goffman untuk mengidentifikasi ketegangan antara tampilan luar (front stage) dan realitas personal (back stage). Temuan menunjukkan bahwa ekspresi keagamaan Generasi Z mengalami pergeseran dari ritual komunal menuju narasi digital yang estetis, cepat, dan sering kali dangkal. Dalam pandangan al-Attas, hal ini berisiko melahirkan pseudo-knowledge jika tidak dibingkai oleh adab dan pemahaman spiritual yang mendalam. Di sisi lain, Amin Abdullah memandang fenomena ini sebagai peluang tafsir baru yang menuntut pendekatan integratif, kontekstual, dan terbuka terhadap dinamika budaya. Al-Attas memberi dasar epistemologis dan spiritual tentang pentingnya adab, sedangkan Amin Abdullah menawarkan cara pandang sosial-kultural yang adaptif dan reflektif terhadap realitas digital. Keduanya dapat menjadi fondasi untuk membangun pendidikan Islam masa kini yang tidak hanya kuat secara nilai, tetapi juga relevan dan responsif terhadap perubahan zaman. Penelitian ini merekomendasikan perlunya reformulasi kurikulum dan strategi pendidikan Islam yang mampu menjawab tantangan ekspresi keberagamaan digital secara lebih etis, kontekstual, dan bermakna. Harapannya, temuan ini dapat menjadi landasan awal dalam merancang model pendidikan Islam yang mampu menjembatani antara kedalaman nilai dengan dinamika budaya digital generasi muda.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||||||
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | Pendidikan | ||||||||||||
| Keywords: | Generasi Z; Ekspresi Keagamaan; Pendidikan Agama Islam | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam | ||||||||||||
| Depositing User: | Sahro Wardil Lathif | ||||||||||||
| Date Deposited: | 14 Nov 2025 08:39 | ||||||||||||
| Last Modified: | 14 Nov 2025 08:39 | ||||||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82183 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
