This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Razi, Fahrur (2025) Konstruksi penafsiran berbasis antisinonimitas Bintu al-Shāṭi’ dalam surah al-‘Alaq ayat 1-5. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Fahrur Razi_02040523014 OK.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Fahrur Razi_02040523014 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 August 2028. Download (3MB) |
Abstract
Sinonim dalam Bahasa Arab disebut murādif atau tarāduf. Murādif memiliki peran tersendri dalam kaidah penafsiran al-Qur’an. Teori anti-sinonimitas yang dipegang oleh seorang mufassir perempuan, Aisyah Abdurrahman bintu Shāṭi’, adalah salah satu aspek menarik dari persoalan ini. Studi ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi penafsiran berbasis antisinonimitas dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 menurut perspektif Bintu Al-Shāṭi’ serta mengeksplorasi implikasinya terhadap pemahaman Al-Qur’an secara lebih luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber utama penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir klasik dan modern, khususnya karya-karya Bintu Al-Shāṭi’ yang membahas teori antisinonimitas. Data dianalisis dengan pendekatan linguistik, semantik, dan historis-ilmiah untuk memahami secara mendalam bagaimana konsep antisinonimitas diterapkan dalam tafsir Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 dengan menekankan pada kata “iqra’”, “rabbuka”, “khalaqa”, “al-akram”, “’allama”, “’alaq”, dan “al-qalam”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi penafsiran Surah al-‘Alaq ayat 1–5 oleh Bintu al-Shāṭi’ dibangun melalui pendekatan yang dipengaruhi Amin al-Khulli. Beliau menolak sinonimitas mutlak dan menekankan keunikan makna setiap lafaz. Setiap lafaz dianalisis secara leksikal dan stilistik untuk menunjukkan makna penciptaan dan kemuliaan manusia. Penafsirannya bersifat semantik dan intratekstual, mengaitkan struktur lafaz dengan tema ilmu, penciptaan, dan otoritas ketuhanan dalam wahyu. Selain itu, penerapan Teori Antisinonimitas dalam penafsiran Al-Qur’an memiliki beberapa implikasi penting, di antaranya: (1) penggunaan referensi silang antar ayat-ayat (intratekstualitas) sebagai pendekatan analisis, (2) memberikan interpretasi yang lebih relevan terhadap makna lafal dalam Al-Qur’an, (3) menghasilkan penafsiran yang lebih objektif dan rasional, (4) menegaskan konsep penunggalan makna kata, serta (5) menyoroti pentingnya Asbāb al-Nuzūl dalam memahami konteks pewahyuan Al-Qur’an.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Al Qur'an | ||||||||||||
Keywords: | Antisinonimitas; Bintu Al-Shāṭi’; Surah Al-‘Alaq; Linguistik Al-Qur’an. | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Fahrur Razi | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Aug 2025 13:49 | ||||||||||||
Last Modified: | 30 Aug 2025 13:49 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83800 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |