This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ramadhani, Ulya (2025) Analisis hukum islam dan hukum positif terhadap pemenuhan hak anak peminta minta di lokasi Wisata Religi Air Mata Ibu Desa Buduran Arosbaya Bangkalan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Ulya Ramadhani_05040121153 OK.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
Ulya Ramadhani_05040121153 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 23 September 2028. Download (6MB) |
Abstract
Fenomena anak-anak yang dijadikan sebagai peminta-minta oleh orang tua di lokasi wisata religi Air Mata Ibu Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, menimbulkan keprihatinan terhadap pemenuhan hak-hak anak. Dalam pandangan hukum Islam dan hukum positif, anak merupakan amanah yang harus dipelihara dan dipenuhi hak-haknya, baik dalam aspek pendidikan, perlindungan, hingga hak untuk tumbuh dan berkembang secara layak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas sosial di mana anak-anak tidak hanya kehilangan hak-haknya, tetapi juga dijadikan alat ekonomi oleh orang tua, bertentangan dengan nilai-nilai agama dan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan Hukum Positif terhadap Pola Pengasuhan Orang Tua Pada Hak Anak dan Analisis Hukum Islam Terhadap Kewajiban Orang Tua Pemenuhan Hak Anak peminta-minta di lokasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hukum empiris. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan anak-anak peminta-minta, orang tua mereka.Sumber data sekunder meliputi peraturan perundang-undangan yang relevan seperti Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan orang tua yang menjadikan anak sebagai peminta-minta merupakan bentuk eksploitasi yang jelas melanggar hukum positif dan prinsip-prinsip dalam hukum Islam. Anak-anak tersebut kehilangan hak atas pendidikan, perlindungan, dan kesejahteraan. Baik hukum Islam maupun hukum positif menegaskan bahwa pemenuhan hak anak adalah tanggung jawab utama orang tua, masyarakat, dan negara. Namun, di lokasi wisata religi tersebut masih ditemukan pembiaran dan kurangnya intervensi dari pemerintah setempat. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar pemerintah daerah melalui dinas sosial meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan hak anak. Perlu dilakukan pendekatan persuasif terhadap orang tua dan penyediaan alternatif ekonomi yang layak. Selain itu, tokoh agama diharapkan turut aktif memberikan penyuluhan mengenai larangan eksploitasi anak dalam perspektif Islam guna mendukung terciptanya lingkungan yang ramah anak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Anak Hukum Islam Hukum Anak Jalanan |
||||||||
Keywords: | Pengemis; Anak; Hak Anak; Hak anak peminta minta | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Ulya Ramadhani | ||||||||
Date Deposited: | 24 Sep 2025 02:30 | ||||||||
Last Modified: | 24 Sep 2025 02:30 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84156 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |