This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maulani, Ahmad Adi (2023) Kelimpahan ikan pelagis dan produktivitas primer terhadap pengaruh fenomena indian ocean dipole (IOD) di perairan Jawa Timur. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Ahmad Adi Maulani_H94219039.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Ahmad Adi Maulani_H94219039_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 September 2028. Download (3MB) |
Abstract
Perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena iklim global tahunan seperti Indian Ocean Dipole (IOD) dan El-Niño Southern Oscillation (ENSO). Fenomena IOD terbentuk akibat perbedaan anomali suhu permukaan laut (SPL) antara Samudera Hindia bagian barat dan timur, yang berdampak pada dinamika oseanografi dan produktivitas primer. Laut Jawa, khususnya perairan Jawa Timur, merupakan salah satu wilayah penangkapan ikan pelagis terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui hubungan parameter oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan pelagis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran spasial dan temporal SPL serta klorofil-a di perairan Jawa Timur pada fase IOD berbeda, serta mengkaji pengaruhnya terhadap hasil tangkapan ikan pelagis. Data yang digunakan berupa citra satelit Aqua MODIS level-3 (2014–2022) untuk parameter SPL dan klorofil-a, serta data hasil tangkapan ikan pelagis (CPUE) dari PPN Brondong (utara) dan PP Muncar (selatan). Analisis dilakukan secara spasial-temporal, dihitung CPUE, dan diuji hubungan statistik menggunakan korelasi Pearson, regresi linear berganda, serta uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran SPL saat IOD negatif di perairan Jawa Timur berada pada 29–34°C, saat IOD netral 26,5–31°C, dan saat IOD positif 26–30,35°C. Konsentrasi klorofil-a saat IOD negatif berkisar 0,2–15 mg/m³, IOD netral 0,5–10 mg/m³, dan IOD positif 0,5–4 mg/m³. Fluktuasi hasil tangkapan ikan pelagis juga dipengaruhi fase IOD. Misalnya, saat IOD negatif (Juni 2016), hasil tangkapan ikan layang di utara Jawa Timur mencapai 302.808 kg/trip, sedangkan di selatan hanya 235.872 kg/trip. Hasil uji korelasi dan regresi menunjukkan bahwa hubungan SPL dan klorofil-a dengan hasil tangkapan relatif lemah, namun ANOVA membuktikan adanya perbedaan signifikan antar fase IOD terhadap hasil tangkapan. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa variabilitas SPL dan klorofil-a akibat fenomena IOD berpengaruh nyata terhadap distribusi dan kelimpahan ikan pelagis di Jawa Timur. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan di wilayah tersebut.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Ikan Ilmu Kelautan Ekologi |
||||||||||||
Keywords: | Indian Ocean Dipole; suhu permukaan laut; klorofil-a; CPUE; ikan pelagis | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Ilmu Kelautan | ||||||||||||
Depositing User: | Ahmad ahmad adi maulani | ||||||||||||
Date Deposited: | 18 Sep 2025 02:35 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Sep 2025 02:45 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84250 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |