Peran dan strategi advokasi Yayasan Geutanyoe dalam upaya membantu krisis kemanusiaan pengungsi Rohingya di Aceh

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sha'diah, Fadhila Nur (2025) Peran dan strategi advokasi Yayasan Geutanyoe dalam upaya membantu krisis kemanusiaan pengungsi Rohingya di Aceh. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fadhila Nur Sha'diah_10040221086 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 September 2028.

Download (4MB)
[img] Text
Fadhila Nur Sha'diah_10040221086.pdf

Download (4MB)

Abstract

Krisis kemanusiaan pengungsi Rohingya di Aceh mencerminkan ketidaksiapan Indonesia dalam penanganan pengungsi akibat belum diratifikasinya Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967. Tanpa kerangka hukum yang mengikat, kebijakan Indonesia hanya mengandalkan Peraturan Presiden No. 125 Tahun 2016 yang bersifat sementara, tidak menjamin hak dasar pengungsi, dan memicu ketergantungan pada bantuan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Yayasan Geutanyoe (YG) sebagai aktor non-negara (NGO) bagi kehidupan pengungsi Rohingya serta upaya YG membantu krisis kemanusiaan pengungsi Rohingya di Aceh melalui strategi advokasi transnasionalnya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan data wawancara, dokumen, dan analisis media sosial, penelitian ini mengadopsi konsep peran NGO dari David Lewis dan Nazneen Kanji, kerangka Transnational Advocacy Networks (TAN) serta Boomerang Pattern dari Keck dan Sikkink. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YG mengeksplorasi tiga peran utama: (1) Implementers dalam penyediaan barang, jasa pendidikan, pelatihan vokasional, dukungan psikososial serta penyebaran informasi; (2) Catalyst melalui advokasi kebijakan dan penghubung antar masyarakat lokal dengan pemerintah; (3) Partner dengan membangun kolaborasi lokal-internasional untuk pemberdayaan program kemanusiaan. Kemudian YG membentuk jaringan TAN dengan strategi information politics (publikasi laporan, infografis, dokumentasi pengungsi), symbolic politics (buku Aceh Muliakan Rohingya), leverage politics (koalisi tekanan moral ke ASEAN), dan accountability politics (evaluasi Perpres No. 125/2016). Boomerang Pattern terlihat ketika hambatan domestik diatasi dengan melibatkan aktor global untuk menekan Pemerintah Indonesia. Implikasi penelitian ini menegaskan urgensi ratifikasi Konvensi 1951, peningkatan koordinasi kebijakan, serta potensi NGO lokal sebagai penggerak advokasi transnasional dalam isu kemanusiaan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai Penanganan Pengungsi Luar Negeri di Indonesia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sha'diah, Fadhila Nurfadhilanurshadiah@gmail.com10040221086
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorChalik, Abdulachalik_el@yahoo.co.id20270673303
Subjects: Hubungan Internasional
Organisasi Masyarakat
Hak Asasi Manusia
Keywords: Krisis kemanusiaan; pengungsi Rohingya; Yayasan Geutanyoe; Non-Governmental Organization (NGO); transnational advocacy Networks (TAN); Boomerang Pattern
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Fadhila Nur Sha'diah
Date Deposited: 22 Sep 2025 07:41
Last Modified: 22 Sep 2025 07:41
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84286

Actions (login required)

View Item View Item