Suara anak yang terbungkam dalam Kapan Nanti karya Ziggy Z: naratologi Gerard Genette

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pitaloka, Diah (2025) Suara anak yang terbungkam dalam Kapan Nanti karya Ziggy Z: naratologi Gerard Genette. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Diah Pitaloka_03020421038.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Diah Pitaloka_03020421038_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 November 2028.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana suara naratif dan fokalisasi membentuk cara pandang etis dalam tiga cerpen Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie meliputi Kin Si Anak Kurang Ajar, Kering, dan Krematorium dari kumpulan cerpen Kapan Nanti (2023). Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana narator orang ketiga, “Aku”, dan “Kami” dapat mewakili anak-anak korban kekerasan domestik, bagaimana pola asuh patriarkal dikritik melalui pengulangan citra tertentu, serta bagaimana pilihan teknis terkait 1) suara, 2) modus, dan 3) waktu penceritaan membuat pembaca diajak menyaksikan peristiwa, namun juga diminta menahan diri untuk tidak mengobjektifkan tokoh atau kejadian. Argumen pokoknya adalah bahwa kekuatan relasi kuasa dalam cerita-cerita ini tidak muncul dari pernyataan langsung, melainkan dari pilihan kecil dalam cara bercerita yakni siapa yang melihat, kapan melihat, dan bagaimana cara melihat dibatasi yang secara bersama- sama mengajarkan pembaca untuk lebih peka terhadap praktik kekerasan yang sering dianggap wajar. Penelitian ini menggunakan teori naratologi Gérard Genette dengan fokus pada lima aspek: urutan (order), durasi (duration), frekuensi (frequency), modus (mood), dan suara (voice), serta pemetaan fokalisasi di tiap cerita. Langkah-langkah analisis meliputi: (1) memecah teks ke dalam satuan naratif; (2) mengidentifikasi jenis narator dan naratee, waktu, durasi, frekuensi, dan modus penceritaan; dan (3) menafsirkan simbol-simbol berulang yang berkaitan dengan relasi kuasa berbasis gender. Keterbaharuan analisis diperkuat melalui refleksi atas proses pengkodean, perbandingan pola antarcerita, serta pengujian kasus yang berbeda dari pola umum. Dengan cara ini, kategori Genette diolah menjadi metode praktis untuk membaca cerita pendek. Secara umum, narator dalam cerpen-cerpen ini masuk dalam tipe fokalisasi internal, sehingga pengalaman anak ditampilkan secara terbatas namun intens. Dari segi durasi, kekerasan domestik sering disajikan dalam bentuk ringkasan berulang yang menunjukkan rutinitas perintah dan kepatuhan, sementara momen-momen peralihan seperti para tokoh dengan agen cerita atau perpindahan ruang diperlambat menjadi adegan untuk menonjolkan ketegangan emosional. Modus tetap berpijak pada fokalisasi internal, tetapi kadang dibuka ke sudut pandang serba tahu untuk memberi bingkai etis pada hal-hal yang tidak dapat diucapkan anak. Pada titik tertentu, suara naratif juga menyinggung dan mengkritik kemunafikan orang dewasa tanpa harus berbicara melalui suara anak. Keseluruhan efeknya adalah menghadirkan bentuk agensi yang terbatas, di mana perhatian pada detail kecil menjadi bentuk kesaksian, dan anak-anak ditampilkan bukan sebagai pihak pasif, melainkan sebagai subjek yang mampu menentang otoritas orang dewasa yang menindas.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Pitaloka, Diahzusannee0@gmail.com03020421038
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAtikurrahman, Mohatiqurrahmann@uinsa.ac.id2007108504
Subjects: Bahasa Indonesia
Kesusastraan
Sastra
Keywords: Fokalisasi; narasi; Kapan Nanti
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia
Depositing User: Diah Pitaloka
Date Deposited: 18 Nov 2025 01:56
Last Modified: 18 Nov 2025 01:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85103

Actions (login required)

View Item View Item