This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Afif, Achmad Syariful (2025) Konsep wahdat al-Ummah dalam paradigma maqasid al-Qur'an Ibn 'Ashur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Achmad Syariful Afif_02040522004.pdf Download (3MB) |
|
|
Text
Achmad Syariful Afif_02040522004_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 November 2028. Download (3MB) |
Abstract
Fenomena disintegrasi di kalangan internal umat Islam merupakan masalah sosial yang secara historis terus diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini termanifestasi dalam berbagai konflik antarmazhab teologi, fikih, maupun antar kelompok dan organisasi Islam. Sebagian mufassir mengaitkan fenomena ini dengan konsep kesatuan umat yang tercermin dalam frasa ummah wahidah yang disebutkan sebanyak sembilan kali dalam Al-Qur’an, maupun ayat-ayat lain yang melarang perpecahan umat, yang dapat dilihat pada term farq dan niza’. Fenomena disintegrasi internal umat Islam ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ajaran ayat-ayat Al-Qur’an dan realitas sosial yang ada. Namun, secara empirik, menyatukan umat sebagai kesatuan yang bersifat monolitis memang adalah sesuatu yang mustahil. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi ayat-ayat yang berkaitan dengan tema kesatuan umat. Fokus penelitian mencakup analisis terhadap konsep wahdat al-ummah dalam tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir, baik dari dimensi developmental (min haythu al-wujud) dan protektif (min haythu al-‘adam), serta posisi wah}dat al-ummah dalam paradigma maqaṣid al-qur’an yang dirumuskan oleh Ibn ‘Ashur. Paradigma maqasid al-Qur’an digunakan untuk mengontekstualisasikan pemahaman ayat-ayat tersebut dan memperluas spektrum maknanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka atas dokumen-dokumen yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesatuan umat bukanlah kesatuan yang bersifat monolitis, melainkan kesatuan dalam tujuan (ittihad al-ghayah). Konsep ini menekankan pentingnya manajemen keragaman, kedewasaan dalam menghadapi perbedaan, keterbukaan, toleransi, serta prioritas terhadap persatuan umat di atas kepentingan dan fanatisme kelompok. Dari paradigma maqaṣid al-Qur’an yang dirumuskan oleh Ibn ‘Ashur, ditemukan bahwa menjaga umat dari perpecahan merupakan salah satu tujuan utama Al-Qur’an (maqāṣid al-Qur’ān). Temuan ini secara teoretis mengimplikasikan perlunya langkah konkret untuk merealisasikan kesatuan umat, seperti perbaikan, perdamaian, dan rekonsiliasi antara berbagai fraksi atau sekte yang berseteru. Hal ini penting dilakukan karena menjaga keteraturan umat merupakan salah satu maqāṣid utama Al-Qur’an menurut Ibn ‘Āshūr
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||||||
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | Al Qur'an Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir |
||||||||||||
| Keywords: | Kesatuan umat; maqasid al-Qur’an; Ibn ‘Ashur | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
| Depositing User: | Achmad Syariful Afif | ||||||||||||
| Date Deposited: | 18 Nov 2025 01:42 | ||||||||||||
| Last Modified: | 18 Nov 2025 01:42 | ||||||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85113 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
