Doktrin imamah dalam tafsir Syi'ah: studi kritis terhadap tafsir al-Qumi dan al Mizan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hakim, Lukmanul (2023) Doktrin imamah dalam tafsir Syi'ah: studi kritis terhadap tafsir al-Qumi dan al Mizan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Lukmanul Hakim_02040521058 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini ada disebabkan antusiasnya Mufasir Shi’ah dalam doktrin imamah yang kemudian mengambil dalil dari al-Qur’an. Dalam hal ini, Shi’ah tidaklah jarang berusaha untuk menundukkan ayat ayat al-Qur’an agar mendukung terhadap ideologi Imamah yang mereka junjung tinggi. Baik menafsirkan ayat dengan ayat yang lain, hadith nabi dan atau pendapat pendapat Ulama Shi’ah terdahulu. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah pokok; pertama; bagaimana Tafsir ayat Imamah dalam pandangan mufasir Shi’ah? Kedua; bagaimana Penafsiran Shi’ah tentang doktrin Imamah perspektif Historical narrative? Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti dalam hal ini menggunakan teori historical naratif atau yang kita kenal dengan narasi struktur sosial dan teori kepemimpinan atau imarah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kritik dengan jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa imamah Perspektif Historical Narrative mencakup tiga aspek pokok: Pertama, aspek Teologi. Kedua, aspek politik kepemimpinan. Dan ketiga, aspek sosial. Pada aspek teologi, Imamah menempatkan diri sebagai Teologi Mutlaqah, teologi Ilahiyat, Teologi Nubuwwat dan teologi Usuliyah. Sementara pada aspek politik kepemimpinan, Imamah sentral dalam ranah politik Mutlak, otoritas kehujahan para imam, imam pemimpin mutlak, dan penolakan terhadap kepemimpinan selain Ali. Dan pada aspek sosial, imamah berpusat pada dua kategori: kategori individu dan kategori kelompok atau jamaah. Kategori individu divisualkan dalam bentuk kepeduliannya terhadap perseorangan dalam musibah kematian. Sementara dalam kategori kelompok atau jamaah divisualkan dalam perayaan hari besar islam yang fokus pada peringatan duka tragedi karbala dan perayaan peristiwa Ghadir khum.