Tinjauan penologi dan hukum pidana Islam terhadap penganiayaan yang dilakukan oleh anak: study putusan nomor 4/PID/Sus.Anak/2023/Pn.Jkt.Sel

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohmah, Naila Rantika (2025) Tinjauan penologi dan hukum pidana Islam terhadap penganiayaan yang dilakukan oleh anak: study putusan nomor 4/PID/Sus.Anak/2023/Pn.Jkt.Sel. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Naila Rantika Rohmah_C03219030 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 9 December 2028.

Download (1MB)
[img] Text
Naila Rantika Rohmah_C03219030.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penganiayaan merupakan tindakan melawan hukum. Bagi setiap masyarakat yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi atau hukuman sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukannya. Sanksi terhadap pelanggaran tidak hanya diatur dalam Hukum Positif saja, tetapi juga diatur dalam Hukum Islam. Dalam penghukuman terkadang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Oleh karenanya, penelitian ini ingin melihat bagaimana tinjauan penologi, dan Hukum Pidana Islam terhadap penganiayaan yang dilakukan oleh anak (Study Kasus Putusan Nomor 4/PID/Sus.Anak/2023/Pn.Jkt.Sel). Dalam mengkaji penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian normatif dengan didukung studi kepustakaan. Bahan Hukum yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu Bahan Hukum primer berasal dari Putusan Nomor 4/PID/Sus.Anak/2023/PN.Jkt.Sel. Sedangkan Bahan Hukum sekunder didapatkan dari buku-buku, jurnal, artikel, skripsi, dan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Bahwa tinjauan penologi, tindakan turut serta dalam melakukan penganiayaan dapat dilihat dari 5 pendekatan yakni retribusi, deterence, rehabilitasi, inkapasitasi dan restorasi. Peneliti menemukan bahwa 3 diantaranya diterapka pada putusan yakni retribusi, inkapasitasi dan deterence. Sementara dua pendekatan lainnya yakni rehabilitasi dan restorasi tidak terdapat pada putusan tersebut. Sementara secara Hukum Pidana Islam diklasifikasikan sebagai jarimah tidak langsung. Karena diklasifikasikan sebagai jarimah tidak langsung maka hukuman atau sanksi yang diberikan bersifat ta’zir. Sanksi Ta’zir dalam pandangan Nurrohman dapat diterapkan dalam bentuk hukuman penjara. Sehingga putusan sanksi pidana penjara 3 tahun 6 bulan yang ditetapkan oleh hakim, bersesuaian dengan sanksi ta’zir dalam Hukum Pidana Islam, namun akan lebih baik di beri tambahan diyat. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menarankan, pertama, Mahkamah Agung harus membuat surat edaran agar hakim dalam putusan perlu dipertimbangkan untuk dimasukan proses rehabilitasi terhadap pelaku. Perlu juga pemulihan bagi korban dan tanggungjawab restorasi wajib dilakukan oleh pelaku Untuk scholar, peneliti menyarankan agar kedepan manakala ingin melakukan kajian terkait penganiayaan dari sudut pandang Hukum Pidana Islam dan penologi, perlu dikaji hubungan antar kedua variabel tersebut. Mengingat dalam penelitian ini peneliti hanya meninjau apakah tiap variabel telah sesuai dengan pendekatan atau teori yang ada.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohmah, Naila Rantikanailarantikarohmah@gmail.comC03219030
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHabibi, Miftakhur Rohman-2016128801
Subjects: Anak
Hukum
Keywords: Penologi; hukum pidana Islam; penganiayaan; anak
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Naila Naila Rantika Rohmah
Date Deposited: 09 Dec 2025 09:21
Last Modified: 09 Dec 2025 09:21
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85310

Actions (login required)

View Item View Item