Interpretasi kelompok salafi terhadap sifat Allah: analisis wacana kritis

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Romadlon, Dzulfikar Akbar (2025) Interpretasi kelompok salafi terhadap sifat Allah: analisis wacana kritis. PhD thesis, UIN SunanAmpel Surabaya.

[img] Text
Dzulfikar Akbar Romadlon_01040121007 ok.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Dzulfikar Akbar Romadlon_01040121007 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 June 2028.

Download (9MB)

Abstract

Kelompok Salafi sering mendapat kritik terkait pemahaman mereka dalam persoalan akidah. Salah satu isu yang paling krusial adalah interpretasi sifat-sifat Allah yang dipahami secara literal oleh kalangan Salafi. Pemahaman ini bertentangan dengan pandangan mayoritas Muslim di Indonesia yang menganut mazhab Ash‘ariyyah. Penelitian ini bertujuan menggali wacana teologis tokoh Salafi di YouTube dalam interpretasi sifat-sifat Allah, menganalisis praktik diskursif dalam membentuk identitas kelompok, serta memahami kontribusi wacana terhadap polarisasi perdebatan keagamaan di ruang publik digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana kritis Nourman Fairclough melalui tiga tahap: analisis teks, analisis praktik wacana, dan analisis praktik sosial untuk mengkaji bagaimana kelompok Salafi menyampaikan wacana di YouTube tentang sifat-sifat Allah dan diterima oleh audiens. Temuan utama dari penelitian ini bahwa tokoh-tokoh Salafi menyebarkan wacana teologis terkait interpretasi literal (ithbat) terhadap sifat-sifat Allah di YouTube. Mereka mengklaim bahwa pemahaman tersebut berakar pada pemahaman generasi salaf (generasi awal umat Islam). Dengan menghadirkan pandangan teologis mereka secara rasional para tokoh Salafi mengklaim teologi mereka sebagai satu-satunya pemahaman yang benar. Di sisi yang lain mereka mendeligitimasi konsep Ash‘ariyyah dalam menginterpretasikan sifat-sifat Allah yang menggunakan metode tafwid (menyerahkan makna kepada Allah) dan ta’wil (interpretasi alegoris) pada sifat-sifat antropomorfis sebagai paham yang sesat. Praktik diskursif ini berperan dalam membentuk identitas kolektif Salafi melalui penguatan batas antara in-group dan out-group. Dampaknya, wacana Salafi di media digital turut memperdalam pertentangan dengan kelompok Ash‘ari sebagai paham yang diikuti diantaranya oleh Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Keduanya berupaya mempertahankan otoritas kebenaran dengan saling menyesatkan pandangan lainnya, serta mempertajam perbedaan teologis di ruang digital. Penelitian ini memperluas penerapan Teori Identitas Sosial dengan menunjukkan bahwa konstruksi identitas kelompok Salafi tidak hanya berlangsung dalam interaksi sosial langsung, tetapi juga melalui ruang digital seperti YouTube. Media sosial menjadi arena baru pembentukan prototipe kelompok yang memperkuat batas identitas. Dalam kerangka Analisis Wacana Kritis Fairclough, ceramah-ceramah Salafi di YouTube mengandung relasi kuasa yang membentuk hegemoni ideologis dan menantang dominasi Ash‘ariyyah dalam lanskap Islam Indonesia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Romadlon, Dzulfikar Akbardzulfikarakbar@umsida.ac.id01040121007
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorBiyanto, Biyantobiyanto@uinsby.ac.id2010107204
Thesis advisorSyafaq, Hammishammissyafaq@uinsby.ac.id2016017501
Subjects: Ahlusunnah Waljama'ah
Iman Kepada Allah
Teologi
Salafi
Keywords: Salafi; youtube; sifat Allah; analisis wacana kritis
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Dzulfikar Akbar Romadlon
Date Deposited: 10 Dec 2025 01:22
Last Modified: 10 Dec 2025 01:22
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85373

Actions (login required)

View Item View Item