This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Puspitasari, Iva (2010) Kebermaknaan hidup pada tuna daksa (bukan cacat bawaan) di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover.pdf Download (330kB) |
||
Text
Abstrak.pdf Download (47kB) |
||
Text
Daftar Isi.pdf Download (60kB) |
||
|
Text
Bab. I.pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text
Bab. II.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text
Bab. III.pdf Download (35kB) | Preview |
|
|
Text
Bab. IV.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
Bab. V.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
Daf. Pustaka.pdf Download (13kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan tentang Kebermaknaan Hidup Pada Tuna Daksa Di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Orang cacat biasanya mempunyai perasaan-perasaan harga diri kurang, ini sering mematahkan semangatnya sehingga mereka merasa tidak sanggup berdiri di atas kaki sendiri. Hilanglah ambisinya untuk mencapai sesuatu prestasi tanpa pertolongan orang lain. Hilang pula keberaniannya untuk melanjutkan perjuangan hidup, karena ia di bayangi oleh perasaan tidak mampu dan rasa rendah diri yang sangat payah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah kualitatif. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumentasi. Sedangkan untuk menegaskan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data. Penelitian ini di lakukan di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan, dan subyeknya adalah para penyandang cacat tubuh yang tidak dari lahir. Dengan hasil penelitian bahwa subyek pertama sudah bisa menerima kenyataan dan sudah bisa menerima kondisi dirinya yang sekarang ini. sedangkan subyek kedua ini masih belum bisa menerima kondisi yang sekarang di alaminya. merasa bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi karena sudah cacat, dia menganggap bahwa dirinya hanya beban atau sampah yang menganggu dan harus di buang. subyek ketiga sudah bisa menerima keadaan dirinya yang sekarang ini, meskipun belum merasa sepenuhnya. Subyek masih bersifat labil. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini dapat di ambil kesimpulan bahwa faktor yang menjadi penyebab Kebermaknaan hidup adalah: Faktor Keadaan, Dengan adanya keadaan, akan membuat seseorang putus hubungan dengan orang lain, sehingga kehilangan semua perilaku timbal balik. Kemudian Faktor Pemicu, adanya perubahan hidup dalam hubungan sosial yang aktual
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Psikologi | ||||||
Keywords: | Kebermaknaan hidup; Tunadaksa | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Psikologi | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2010 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2018 07:09 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8627 |
Actions (login required)
View Item |