TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP TRANSAKSI UTANG-PIUTANG BERSYARAT DI DESA MENGARE WATUAGUNG BUNGAH GRESIK

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Makhmudiyah, Noor (2013) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP TRANSAKSI UTANG-PIUTANG BERSYARAT DI DESA MENGARE WATUAGUNG BUNGAH GRESIK. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (29kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf.isi.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab1.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab2.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab3.pdf

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab4.pdf

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab5.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf.pustaka.pdf

Download (83kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Skripsi ini yang berjudul TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP TRANSAKSI UTANG-PIUTANG BERSYARAT DI DESA MENGARE WATUAGUNG BUNGAH GRESIK merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang: 1) Bagaimana pelaksanaan transaksi utang-piutang bersyarat di Desa Mengare Watuagung Bungah Gresik? 2) Bagaimana pandangan tokoh agama terhadap utang-piutang bersyarat di Desa Mengare Watuagung Bungah Gresik?
3) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pandangan tokoh agama tentang transaksi utang-piutang bersyarat di Desa Mengare Watuagung Bungah Gresik?
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Kemudian kesimpulan diambil dengan menggunakan logika deduktif yaitu mengemukakan data-data yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa praktek utang-piutang bersyarat yang terjadi di Desa Mengare Watuagung Bungah Gresik melibatkan kreditur (juragan) sebagai orang yang memberi utang kepada debitur (orang yang berutang) dimana kreditur mensyaratkan kepada debitur harus mempunyai tambak, hasil dari panennya harus dijual kepada kreditur. Dalam transaksi tersebut pihak kreditur memberikan pinjaman yang diminta oleh debitur dan didasari saling percaya dari dua belah pihak. Para tokoh agama mengatakan bahwa utang bersyarat tersebut tidak bertentangan dengan hukum Islam karena hal tersebut sudah menjadi tradisi (kebiasaan) yang baik dan sama-sama memberikan keuntungan bagi kreditur dan debitur demi memenuhi suatu kebutuhan atau hajat hidupnya. Dalam pandangan hukum Islam, utang-piutang bersyarat yang terjadi di Desa Mengare Watuagung Bungah Gresik tidak bertentangan, sebab dalam utang-piutang bersyarat tersebut dapat mendatangkan kemaslahatan bagi kedua belah pihak.
Sehingga akhir dari penulisan ini menyimpulkan bahwa praktek transaksi utang-piutang bersyarat yang terjadi di Desa Mengare Watuagung sudah sesuai dengan hukum Islam dan diharapkan kepada subyek penelitian (tokoh agama, juragan dan masyarakat atau petani tambak) untuk selalu bermuamalah sesuai dengan syari’at yang diajarkan dalam Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Makhmudiyah, NoorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: ?? Mudharabah ??
Keywords: Tokoh Agama; Hutang
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 23 Aug 2010
Last Modified: 16 Apr 2015 02:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8660

Actions (login required)

View Item View Item