WALI NIKAH BAGI WANITA HASIL NIKAH SIRI MENURUT PERSPEKTIF FIKIH DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Anshori, Syai'in (2011) WALI NIKAH BAGI WANITA HASIL NIKAH SIRI MENURUT PERSPEKTIF FIKIH DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (173kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (51kB) | Preview

Abstract

Wali merupakan bagian dari syarat dan rukun perkawinan, wali dapat diketahui dari status perkawinan, dan akan diketahui pula nasab seseorang. Status ayah dan ibu dalam perkawinannya juga akan berpengaruh kepada status anak.
Masyarakat kita masih terbiasa dengan pernikahan yang tidak dicatatkan ke Kantor Urusan Agama atau Catatan Sipil yang dalam istilah lain nikah siri atau nikah di bawah tangan. Sehingga muncul beberapa pendapat, bahwa pernikahan tersebut sah, karena telah memenuhi syarat dan rukun, sebagian yang lain menyatakan pernikahan itu tidak sah, sebagaimana yang difahami oleh Pemerintah Indonesia. Sehingga diperlukan pembuktian data otentik yang dapat dipertanggung-jawabkan, maka akta nikah dan akta kelahiran menjadi penting.
Status yang tidak jelas, berakibat kepada hubungan nasab dan perwalian, bagi yang tidak memiliki bukti pernikahan dan pembuktian anak sahnya maka status pernikahan tidak sah dan anak yang dilahirkan adalah anak di luar nikah. Pandangan ini berbeda dengan fikih yang masih menyatakan keabsahan hubungan perkawinan dan status anak tersebut. Penulis mencoba menggali beberapa pandangan fikih dan Undang-undang Perkawinan, kemudian mengkomparasikan kedua pendapat tersebut, sehingga akan diketahui persamaan dan perbedaan serta alasan mendasar yang digunakannya, sehingga akan diperoleh kejelasan status hubungan nasab anak kepada ibunya saja atau kedua orang tuanya. Dan menyimpulkan bahwa, perwalian nikah bagi perempuan hasil pernikahan siri adalah wali hakim, sebagaimana status anak di luar nikah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Anshori, Syai'inUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Nikah
Keywords: Nikah Siri
Divisions: Program Magister > Hukum Islam
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 10 Feb 2012
Last Modified: 24 Feb 2015 06:23
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9577

Actions (login required)

View Item View Item