Pengembangan Pembelajaran Matematika Realistik yang Melatihkan Kecerdasan Logis Matematis di SMP ITABA Gedangan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wahyuni, Laili (2012) Pengembangan Pembelajaran Matematika Realistik yang Melatihkan Kecerdasan Logis Matematis di SMP ITABA Gedangan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Laili Wahyuni_D04207028.pdf
Download (4MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/9634

Abstract

Permasalahan pendidikan saat ini adalah pada proses pembelajaran yang kurang tepat pada siswa. Proses pembelajaran matematika lebih banyak mendorong siswa menguasai sejumlah materi pelajaran. Pada akhirnya siswa hanya menghafalkan saja semua konsep tanpa memahami maknanya. Pembelajaran Matematika Realistik yang melatihkan kecerdasan logis matematis di SMP ITABA Gedangan. Pengembangan pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan hasil pengembangan pembelajaran matematika realistik yang melatihkan kecerdasan logis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan di SMP ITABA Gedangan. Subjek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yaitu RPP, buku siswa dan LKS. Proses pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model Thiagarajan 4-D (define, design, develop dan disseminate) yang dimodifikasi sampai tahap develop. Instrumen penelitian ini adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, lembar keterlaksanaan sintaks pembelajaran, lembar angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian tersebut diperoleh hasil kevalidan RPP sebesar 4,02, kevalidan buku siswa sebesar 3,92 dan kevalidan LKS sebesar 4,1 yang berarti perangkat tersebut telah valid dan layak digunakan. Perangkat pembelajaran yang digunakan juga memenuhi kriteria keefektifan yang meliputi: aktivitas siswa, respon siswa, dan sintaks pembelajaran. Namun, hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keefektifan, karena persentase jumlah siswa yang tuntas hanya 68% yang berarti secara keseluruhan siswa belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan.