This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Zulaikhum, Anikhah (2013) DIRASAH AL-HADITHAN AR-RUQYAH FI SUNAN ABI DAUD AR-RAQM 3883. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
cover.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text
daf.isi.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
bab1.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
bab2.pdf Download (295kB) | Preview |
|
|
Text
bab3.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text
bab4.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
bab5.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text
daf.pustaka.pdf Download (180kB) | Preview |
Abstract
Antusias masyarakat Islam dewasa ini terhadap ruqyah sebagai alternatif pengobatan merupakan hal yang patut disyukuri, walaupun mereka mempunyai motif dan tujuan yang berbeda dalam memilih ruqyah sebagai terapi pengobatan. Namun, paling tidak hal ini merupakan sinyal bahwa umat Islam sadar akan tuntutan agamanya. Ruqyah merupakan pengobatan syari yang bersumber dari al-Quran dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Saw. Kebenaran terapi ruqyah sendiri telah diterapkan pada zaman Nabi Muhammad Saw.
Dalam skripsi ini, penulis membahas tentang makna ruqyah yang terdapat dalam hadis Sunan Abu Daud Nomor Indeks 3883. Dalam hadis ini, Rasulullah bersabda bahwa segala yang terkait dengan ruqyah, tamimah, dan tiwalah adalah syirik. Lalu bagaimana relevansi antara ruqyah yang dilakukan oleh para sahabat terdahulu dengan hadis dalam Sunan Abu Daud ini?
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah library research (penelitian kepustakaan), dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dengan menelusuri kitab Sunan Abu Daud, kemudian melakukan takhrij, yaitu menelusuri kitab-kitab lain yang terkait dengan hadis yang dikaji. Penelitian ini kemudian dianalisa dengan melakukan kritik terhadap sanad dan matan hadis. Langkah penelitian yang pertama adalah mengetahui kualitas sanad hadis. Dari proses penelitian, didapatkan bahwa hadis Sunan Abu Daud ini bernilai shahih karena memenuhi syarat keshahihan hadis. Dari segi matannya, hadis ini juga bisa dikatakan shahih karena tidak bertentangan dengan al-Quran dan al-Hadis. Oleh karena itu, hadis ini maqbul dan bisa dijadikan hujjah.
Dalam berbagai syarah, disebutkan bahwa yang dimaksud ruqyah dalam Sunan Abu Daud ini adalah ruqyah yang dilarang, yaitu ruqyah yang tidak diketahui maknanya. Ini berbeda dengan pemahaman ruqyah yang disebutkan oleh beberapa hadis, yang bermakna ruqyah dengan menggunakan ayat al-Quran serta doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Saw. Oleh karena itu, tidak ada pertentangan antara pemahaman yang satu dengan yang lain. Rasulullah sendiri memperbolehkan ruqyah asalkan tidak mengandung kesyirikan. Dalam mengkaji pemahaman hadis Abu Daud ini, penulis menelusuri dari asbab al-wurud dan diketahui bahwa memang pada saat itu masyarakat banyak yang melakukan praktik ruqyah secara keliru dengan menggunakan benda-benda tertentu. Mereka hanya bergantung pada benda tersebut untuk kesembuhannya. Hal ini bisa mengantarkan pada kesyirikan sehingga Rasulullah bersabda sebagaimana yang terdapat dalam Sunan Abu Daud Nomor Indeks 3883.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hadis | ||||||
Keywords: | al Hadithan; al Ruqyah | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 26 Nov 2013 | ||||||
Last Modified: | 08 Apr 2015 02:46 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10426 |
Actions (login required)
View Item |