This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muizah, Muizah (2013) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DI DESA TAJUNG KECAMATAN SEPULU KABUPATEN BANGKALAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
daf.isi.pdf Download (686kB) | Preview |
|
|
Text
cover..pdf Download (935kB) | Preview |
|
|
Text
bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
bab2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
bab3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
bab4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
bab5.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
daf.pustaka.pdf Download (462kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan merupakan hasil penelitian lapangan dengan judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DI DESA TAJUNG KECAMATAN SEPULU KABUPATEN BANGKALAN. penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: 1). bagaimana praktek sistem bagi hasil nelayan di Desa tajung kecamatan sepulu kabupaten Bangkalan, 2). bagaimana pandangan tokoh agama mengenai praktek sistem bagi hasil nelayan di Desa Tajung Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan dan 3). bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap Pandangan tokoh Agama tentang Bagi Hasil Nelayan di Desa Tajung Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan.
Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, di mana data yang dikumpulkan diperoleh melalui, wawancara, Observasi dan dokumentasi. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif. Yaitu penulis memaparkan dalil yang menjelaskan tentang sistem bagi hasil, praktek sistem bagi hasil nelayan di Desa Tajung Sepulu Bangkalan, dan pendapat para tokoh agama kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus yang berkaitan dengan pandangan tokoh agama tentang sistem bagi hasil nelayan (akad mudarabah).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pandangan tokoh agama di Desa Tajung Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan tentang sistem bagi hasil nelayan, dalam prakteknya ijab qabul, terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak. Sedangkan pandangan tokoh ada yang membolehkan melakukan akad mudarabah, dan ada yang tidak membolehkan. Dari pandangan tokoh agama tersebut tersebut maka dianalisis dengan hukum Islam bahwa pendapat yang membolehkan lebih sesuai, karena sistem bagi hasil nelayan tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat desa tajung yang sudah berlangsung. Hal ini sesuai dengan kaedah al-adah muhakkamatun (adat kebiasaan bisa dijadikan dasar ketetapan hukum), kaedah lain Artinya kebutuhan umum atau khusus dapat menduduki tempat darurat. Dan pada dasarnya segala muamalah itu adalah boleh.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka diharapkan adanya peran dari tokoh agama untuk memberi arahan kepada masyarakat Desa tajung kecamatan sepulu kabupaten bangkalan, khususnya yang melakukan akad bagi hasil agar mengertahui baik buruknya dalam melakukan transaksi, agar nantinya tidak ada yang merasa dirugikan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | H. Abd. Hadi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | ?? Mudharabah ?? | ||||||
Keywords: | Hukum Islam, Pandangan Tokoh Agama, sistem bagi hasil, nelayan | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2014 | ||||||
Last Modified: | 21 Apr 2015 04:23 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11256 |
Actions (login required)
View Item |