This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Listiawati, Listiawati (2013) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IJAB QABUL PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN DI DESA KUTUKAN KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (521kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (316kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (422kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (286kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (386kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (178kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (99kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan yang berjudul Analisis Hukum Islam terhadap Ijab Qabul pada Masyarakat Suku Samin di Desa Kutukan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana deskripsi metode ijab qabul pada masyarakat suku Samin ? serta bagaimana analisis hukum Islam terhadap metode ijab qabul pada masyarakat suku Samin di Desa Kutukan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.
Data penelitian dihimpun melalui cara interview dan dokumentasi dan selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses tradisi ijab qabul tersebut dilakukan oleh seorang mempelai laki-laki yang akan menikahi salah seorang wanita yang telah dipilihnya. Dalam proses perkawinan masyarakat suku Samin ini, wali dari mempelai laki-laki harus mengumpulkan para sesepuh suku Samin terlebih dahulu kemudian mengucapkan ijab yakni kawit zaman Adam penggaweane kawin, saiki tak kawekno anak ku karo... (mulai zaman Nabi Adam pekerjaannya menikah, sekarang saya nikahkan anak saya dengan...). Setelah mengucapkan ijab, pihak perempuan untuk menyatakan rasa ridha dan persetujuannya untuk mengikat hidup berkeluarga dengan mempelai laki-laki dengan cara diam saja, qabul tanpa diucapkan, hal ini karena menurut adat mereka pernikahan sudah sah dengan cara disaksikan oleh sesepuh masyarakatnya.
Menurut analisis hukum Islam tradisi manapun dianggap tidak menyimpang apabila masih dalam tuntunan syariat Islam. Namun dalam tradisi yang telah dilakukan masyarakat suku Samin ini idak sesuai dengan syariat, sehingga perkawinan adat suku Samin tersebut tidak dapat dijadikan acuan bagi umat islam.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, perlu adanya penguatan ajaran Islam kepada masyarakat suku Samin oleh tokoh-tokoh agama setempat maupun lembaga keagamaan dan perhatian yang khusus dari pemerintah supaya pelaku maupun pengemban adat tetap terjaga dan tidak ada penyimpangan dalam ajaran Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Muflikhatul Khoiroh | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||
Keywords: | hukum islam, ijab abul, suku samin | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 19 Feb 2014 | ||||||
Last Modified: | 20 Apr 2015 00:56 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11285 |
Actions (login required)
View Item |