This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nadhiroh, Umi (2000) AL DLAMIR WA AL QADLAYA FI AL NAHW AL ARABY. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (34kB) | Preview |
|
|
Text
Bab1.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text
Bab2.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
Bab3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab4.pdf Download (680kB) | Preview |
|
|
Text
Bab5.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (300kB) | Preview |
Abstract
Dhomir adalah salah satu pembahasan dalam ilmu nahwu yang membutuhkan adanya suatu penafsiran, karena dhomir merupakan ringkasan dari lafad-lafad yang tidak disebutkan secara dhohir. Dengan kata lain dhomir adalah ungkapan yang menunjukkan makna orang yang berbicara (orang pertama), atau orang yang diajak bicara (orang kedua) atau orang yang dibicarakan (orang ketiga) sebagai ganti dari isim yang disembunyikan.
Dhomir dibagi menjadi dua, ada yang nampak dalam kalimat yang disebut dhomir baris dan ada yang tidak nampak dalam kalimat yang disebut dhomir mustatir. Dhomir baris ada yang bersambung dengan kalimat lain yang disebut dhomir muttasil dan ada yang berdiri sendiri yang disebut dhomir munfasil. Sedangkan dhomir mustatir ada yang wajib disembunyikan dan ada yang boleh disembunyikan.
Dalam segi i'robnya, pada dasarnya dhomir itu mabni hanya kedudukan dalam kalimatlah yang mengubahnya menjadi mahal rofa' atau mahal nashob atau mahal jar. Dengan kata lain dhomir itu lafadnya tetap dan kedudukannya yang berubah-ubah sesuai dengan amil yang memasukinya.
Selain pembagian dhomir tersebut diatas, dhomir juga bemacam-macam ada yang disebut dhomir fasl ('imad) karena dhomir tersebut mengisahkan antara dua unsur jumlah ismiyah dan ada yang disebut dhomir sya'n (dhomir kisah hikayat) karena dhomir tersebut tidak menunjukkan mutakallim atau mukhotob atau ghoib tetapi menunjukkan makna suatu perkara atau kisah. Dhomir mengandung problematika yang menjadi perselisihan diantara para ahli nahwu yang antara lain adalah mengenai berubahnya harokat dhomir muttasil yang menunjukkan orang ketiga, keaslian huruf dalam dhomir munfasil dan kedudukan dhomir muttasil setelah kata 'Asa dan Laulaa.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Kesusastraan > Arab | ||||||
Keywords: | Dhomir, Penafsiran | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Arsip Adab | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Mar 2014 | ||||||
Last Modified: | 02 Feb 2015 07:01 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11451 |
Actions (login required)
View Item |