This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Syafiudin, Moch. (1996) Konsepsi manusia menurut penghayat kapribaden. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (76kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (279kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (286kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini meneliti tentang konsepsi manusia menurut penghayat kapribaden menggunakan metode induktif dan deduktif. Penghayat kapribaden merupakan kelompok penganut kepercayaan kepada tuhan yang maha Esa didesa sumberjo kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Desa sumberjo merupakan desa yang penduduknya mayoritas berprofesi sebagai petani dengan tingkat pendidikan mulai SD sampai dengan SLTA. Aliran kepercayaan kapribaden mengajarkan kepada anggotanya untuk berbudi luhur, berdasarkan cipta, rasa dan karsa manusia namun bukan berdasarkan ajaran agama melainkan atas versi yang mereka buat sendiri. Tidak ada hubungan guru-murid dalam kepercayaan ini melainkan hubungan KEKADANGAN, lalu dengan silih-asah, silih-asuh karena silih-asih, gosok-ginosok sesuai dengan pengalaman. Aliran ini menyakini tidak ada ajaran yang diberikan seseorang kepada orang lain. Ajaran yang sesungguhnya menurut aliran kepercayaan ini diberikan oleh hidupnya masing-masing kepada raga manusianya. Kalaupun memaparkan, sifatnya sekedar memberikan gambaran apa yang sebaiknya dilakukan oleh penghayat agar tidak lupa. Hidup yang ada merupakan dzat Tuhan menurut ajaran kepercayaan ini. Aliran kepercayaan kapribaden didirikan oleh Semono Sastrodiharjo (1900 - 1981) yang berdomisili di daerah gunung damar dan sejiwan (dua tempat tinggal), Loana Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Konsepsi tentang Tuhan dalam kepercayaan ini disebut Gusti Ingkang Moho Suci, dzat hidup, suatu substansi yang tidak mengenal ilmu pengetahuan fisika, kimia dan lain-lain. Dzat hidup itu mengadakan alam semesta berserta isinya, termasuk manusia. Dzat tersebut yang menggerakkan dan mengatur segala yang ada di alam semesta. Sebutan Maha Suci sudah meliputi segala sifat Maha-Nya, Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Adil dan seterusnya. Dalam ajaran kepercayaan ini pengertian tentang tuhan tidak dijelaskan, hal ini dimaksudkan agar penganutnya dalam mencari, menemukan dan menyembah kepada Tuhan tidak didahului dengan suatu gambaran tentang Tuhan itu sendiri. Jika didahului dengan gambaran Tuhan, dikhawatirkan adanya obsesi terhadap gambaran yang ada dalam benaknya sendiri. Laku yang dijalankan oleh pengikutnya harus benar-benar dijalani sampai menemukan sendiri. Dari dzat hidup diturunkan rokh suci kedalam wadah (raga) dan menjadi urip (hidup) dalam diri manusia. Moho Suci ada dimana-mana, termasuk dalam diri sendiri namun jangan sekali-kali engkau merasa moho suci. Tujuan kehidupan manusia menurut ajaran kepercayaan ini untuk mencapai kesempurnaan yaitu suatu kondisi dalam manusia jika sudah memanunggalkan urip (hidup) didalam dirinya dengan Hidup yang meliputi menanta dan menggerakan alam semesta seisinya. Berbeda dengan tassawuf, ajaran kapribaden menggunakan panca ghaib (mijil) sedangkan tassawuf menempuh jalan maqomat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Dakwah |
||||||||
Keywords: | Konsepsi Manusia; Kapribaden | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Arsip Ushuluddin | ||||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 27 Mar 2014 | ||||||||
Last Modified: | 08 Jun 2020 10:19 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11494 |
Actions (login required)
View Item |