This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khabibulloh, Mukhamad (2016) Produksi kopi luwak dalam kajian hukum Islam: studi kasus di CV. Berkah Jaya Alam Malang. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (420kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (297kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (459kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (751kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (315kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (236kB) | Preview |
Abstract
Penelitian yang berjudul “Produksi Kopi Luwak Dalam Kajian Hukum Islam (Studi Kasus di CV. Berkah Jaya Alam Malang)” ini merupakan hasil penelitian yang menjawab pertanyaan: Bagaimana proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang ?, Bagaimana Produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang dalam kajian hukum Islam? Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah metode observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi kemudian data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pola pikir deduktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses produksi kopi luwak adalah proses produksi kopi yang memanfaatkan hewan luwak dalam proses produksinya, yaitu biji kopi yang melalui proses fermentasi dalam perut luwak lalu dikeluarkan oleh hewan luwak dalam bentuk kotoran dan diolah menjadi kopi. pada dasarnya produksi ini dibolehkan berdasarkan ekonomi Islam khususnya bidang produksi dalam Islam, tetapi pada praktiknya terdapat unsur penyiksaan hewan dalam proses produksi tersebut sehingga terdapat unsur maslahah dan mafsadah yang menjadi satu. Maka berlaku kaidah: Menolak kerusakan diutamakan ketimbang mengambil kemashlahatan. Tetapi apabila berlaku kaidah di atas maka akan menimbulkan mafsadah baru yaitu mafsadah bagi kalangan umum, sehingga muncul kaidah: Jika bertabakan dua mafsadah, Pilihlah mafsadah yang paling ringan. Sejalan dengan kesimpulan di atas maka bagi produsen kopi luwak disarankan: pertama, dalam proses produksinya lebih memperhatikan kesejahteraan binatang atau mencari alternatif lain dalam pemenuhan kebutuhan. Kedua, meskipun terdapat manfaat yang lebih besar dalam proses produksi, namun akan lebih baik jika hal tersebut dihindari dan membatasi sesuai dengan anjuran agama.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Other) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama Hukum Islam |
||||||||
Keywords: | Kopi Luwak | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Khabibulloh Mukhammad | ||||||||
Date Deposited: | 23 Aug 2016 03:50 | ||||||||
Last Modified: | 13 Sep 2024 03:48 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11827 |
Actions (login required)
View Item |