This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sumadi, Sumadi (2014) MODEL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN STUDI DI PONDOK PESANTREN AL-RASYID DANDER BOJONEGORO. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (74kB) | Preview |
|
|
Text
Ringkasan.pdf Download (40kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (280kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (102kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (34kB) | Preview |
Abstract
Pesantren merupakan sebuah lembaga yang asli Indonesia. Keunikan pesantren merupakan sub kultur yang harus dimiiki oleh pesantren itu sendiri. Keunikan tersebut dapat dilihat dari dari penyebutan beberapa bangunan yang beragam dengan panggilan setiap daerah yang berbeda seperti ndalem Jawa, ajengan Sunda dan lain-lain. Kajian tetang pesantren menurut penuis tetap menjadi isu yang menarik dan up to date hal ini dikarenakan sifat pesantren yang dinamis dan unik serta tidak pernah ada akhirnya. Adanya interkasi dengan system pendidikan modern yang dibawa dan disosialisasikan Belanda maka munculah lembaga pendidikan modern. Namun sebenarnya pembelajaran dipesantren dimulai dari masjid, surau atau langgar. Pada masa Abbasiyah Madrasah merupakan evolusi dari masjid sebagai lembaga pendidikan. Sedangkan Khan sebagaimana dijelaskan oleh George Makdisi merupakan istilah bagi masjid yang berasrama.
Corak tersendiri dari pesantren dapat juga dilihat dari strukutr pengajaran yang diberikan yang dimulai dari tingkat ke tingkat tanpa terlihat kesudahanya. Kalau kita amati perkembangan pesantren dewasa ini semakin pesat. Pengertian pesantren sekarang tidak lagi bersifat tradisional, namun berkembang secara modern serta menyesuaikan kebutuhan. Bahkan sekarang berkembang macam istilah sebutan pesantren yang didalamnya terdapat berbagai macam pelajaran khusus seperti pesantren perbengkelan, pertanian, ternak, bisnis dan perdagangan. Pada perkembangan pendidikan Islam khususnya pesantren pengajaran klasik atau lama sering disebut dengan istilah salaf, sedangkan pada pola pendidikan pesantren modern disebut khalaf. Menurut penulis pada pengajaran salaf dan khalaf tidak ada perbedaan berarti hal ini dapat dilhat pada pendidikan saat ini banyak sekali sekolah-sekolah yang mengadopsi pembelajaran dari pesantren. Dapat kita jumpai seperti Full Day School, Boarding School dan lain-lain kesemuanya itu merupakan pengabdosian dari pembelajaran pesantren. Jadi dengan demikian antara pesantren salaf dan khalaf yang pola pengajaranya sudah dimodifikasi atau modern keduanya tetap mencerminkan pengajaran pondok pesantren. Dengan demikiam maka perlunya pendidikan Islam mampu terutama pesantren harus mampu mempersiapkan manusia yang berkualitas sehingga produk pendidikan Islam tidak hanya melayani dunia modern, namun juga mempunyai pasar baru atau mampu bersaing secara kompetitif dan proaktif dalamdalam dunia masyarakat modern tentuny tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Agar sinergitas tersebut dapat dilaksanakan maka perlu adanya model.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Pendidikan Islam Pesantren |
||||||
Keywords: | Pesantren; Model Pengembangan; Al-Rasyid; | ||||||
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2015 01:51 | ||||||
Last Modified: | 27 Feb 2015 01:51 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1191 |
Actions (login required)
View Item |