This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khomariah, Laylatul (2016) PRAKTEK OPERASI HYMEN UNTUK MEWUJUDKAN SUATU PERKAWINAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (359kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (581kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (401kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (289kB) | Preview |
Abstract
Rumusan masalah adalah bagaimana praktek operasi hymen ditinjau dari hukum Islam. Dan Bagaimana praktek operasi hymen ditinjau dari hukum positif . Penelitian ini menggunakan metode-metode deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif induktif. Data penelitian dihimpun berdasarkan literatur yang valid sehingga menghasilkan penelitian yang berkualitas yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir induktif yakni analisis antara hukum Islam dan hukum positif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan mengenai praktek operasi hymen di tinjau dari hukum Islam dan hukum positif. Persamaannya mempunyai konklusi hukum yang sama terkait pelaksanaan operasi hymen sehingga memunculkan hukum boleh atas perbuatan tersebut. Robeknya selaput dara disebabkan oleh kecelakaan, pemerkosaan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keduanya. Sama-sama memiliki tujuan yang sama, seperti kesamaan dalam hal dengan operasi hymen tersebut dapat menutub aib seseorang. Perbedaan pendapat mengenai praktek operasi hymen ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif perbedaannya yang dimaksud adalah jika hukum Islam hanya bertumpu pada satu sisi yaitu, alasan sebab robeknya selaput dara. Jika hukum positif lebih mengedepankan tentang hasil pelaksanaan operasi. Perbedaan yang kedua, jika hukum Islam melarang keras praktek operasi hymen dikarenakan khawatir akan terjadinya praktek perzinahan, sedangkan hukum positif tidak melihat hal itu. Hukum positif memperbolehkan operasi hymen karena lebih memprioritaskan hak asasi manusia dan menghormati hak-hak pasien dalam rangka memenuhi HAM dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, penulis menyarankan seluruh pihak-pihak terkait terutama masyarakat agar tidak tabu terhadap problematika ini. Dan para ahli medis hendaknya dalam melakukan operasi harus mempertimbangkan berdasarkan kebermanfaatan dan kemudharatan yang timbul dari operasi selaput dara seorang wanita.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Abdul Kholiq Syafa'at | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Perkawinan Nikah |
||||||
Keywords: | Operasi hymen | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Khomariah Laylatul | ||||||
Date Deposited: | 24 Aug 2016 04:33 | ||||||
Last Modified: | 24 Aug 2016 04:33 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12042 |
Actions (login required)
View Item |