This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Basuki, Muji (2013) Ummi dalam Al-Qur'an kajian tematik tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (15kB) | Preview |
|
|
Text
Ringkasan.pdf Download (47kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (222kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (493kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (59kB) | Preview |
Abstract
Istilah ummi dalam kajian ilmu keislaman identik dengan makna buta huruf atau tidak bisa membaca dan menulis. Istilah ini sering dikaitkan dengan Nabi Muhammad Saw., salah satunya, untuk membuktikan keotentikan Al-Qur’an, bahwa Al-Qur’an tersebut asli wahyu dari Allah, tanpa ada tambahan atau gubahan dari Nabi Muhamma Saw. Sebenarnya kata ummi, yang terambil dari kata umm yang menggambarkan kondisi seseorang dari segi pengetahuan seperti saat dia baru dilahirkan oleh ibunya, muncul beberapa kali dalam Al-Qur’an. Ayat ummi muncul sebanyak 6 kali, yaitu 2 kali dalam bentuk tunggal (mufrad), dan 4 kali dalam bentuk jamak. Ayat-ayat ummi yang berbentuk mufrad terdapat dalam surat makkiyah, yaitu surat al-‘Araf ayat 157 dan 158. Sementara ayat-ayat ummi yang berbentuk jamak terdapat dalam surat madaniyah, yaitu surat al- Baqarah ayat 78, surat Ali Imran ayat 20 dan 75, serta surat al-Jumu’ah ayat 2. Di dalam karya tulis ini akan dibahas tentang hakikat makna ummi dalam Al-Qur’an berdasarkan perspektif M. Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya Al-Misbah. Dilihat dari judul, metode tafsir mawdu’i merupakan metode yang dirasa paling cocok untuk digunakan dalam karya tulis ini, agar bisa diperoleh pengertian dan pandangan yang lebih luas mengenai ayat-ayat ummi dan kelompok-kelompok yang dianggap “ummi” oleh Al-Qur’an. Pada dasarnya penafsiran M. Quraish Shihab mengenai kata ummi tidak jauh berbeda dengan penafsiran para ulama pada umumnya, namun dia menyatakan bahwa makna ummi dalam Al-Qur’an tidak bisa diukur dengan standar kebutahurufan (kebodohan) pada masa sekarang. Secara umum, M. Quraish Shihab memaknai ummi dengan“tidak pandai membaca dan menulis”. Namun, jika dilihat dari konteks masing-masing ayat, maka kata ummi dalam Tafsir Al-Misbah menunjuk kepada dua golongan. Pertama, mereka yang disebut ummi oleh Al-Qur’an ialah sebagian golongan umat nabi-nabi sebelum Muhammad Saw. yang menerima kitab suci (Ahli Kitab), terutama sebagian umat Yahudi. Kedua, mereka yang disebut ummi ialah golongan yang tidak mendapatkan, tidak mengetahui, dan tidak mengerti akan kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur’an, di mana orang-orang Arab Jahiliyah dan Nabi Muhammad Saw. terasuk ke dalam golongan ini.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Burhan Djamaluddin | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir | ||||||
Keywords: | Ummi; Tafsir al-Misbah; Quraish Shihab | ||||||
Divisions: | Program Magister > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 02 Mar 2015 04:42 | ||||||
Last Modified: | 21 Feb 2019 04:08 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1233 |
Actions (login required)
View Item |