This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ningsih, Anis Fitriyah (2016) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN YANG DISEBABKAN SUAMI MELALAIKAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA KARENA MEMENTINGKAN ORANG TUA : STUDI KASUS DI JEMUR WONOSARI KEC. WONOCOLO. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (862kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (450kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (497kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (619kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (681kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (507kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (618kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (494kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (456kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang deskripsi perceraian yang disebabkan suami melalaikan tanggung jawab keluarga karena mementingkan orang tua serta bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai hal tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yang mana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk menggalih tentang praktik perceraian yang disebabkan suami melalaikan tanggung jawab keluarga karena mementingkan orang tua, serta wawancara kepada para pihak diantaranya Abdul Ghofur sebagai suami, Yeni Setyawati sebagai istri serta orang tua yakni Ibu Khusnul Khotimah dan Bapak Hadi Soetaman.
Hasil penelitian yang diperoleh tentang deskripsi suami melalaikan tanggung jawab keluarga karena mementingkan orang tua yakni, karena suami memberi kadar nafkah yang lebih banyak kepada Ibu, karena Ibu adalah debitur yang memiliki hutang pada beberapa kreditur. Padahal suami bukanlah anak satu-satunya dalam keluarga besar yang dapat memenui kebutuhan Ibu. Bahkan pernah beberapa kali istri tidak dinafkahi oleh suami, saat ia menasehati suami dan meminta nafkah justru terjadi kesalah pahaman dan berakhir dengan pertengkaran. Selain itu ada pula sikap-sikap suami yang menunjang timbulnya pertengkaran-pertengkaran kecil dalam rumah tangga mereka. Perceraian mereka diputus oleh Pengadilan Agama Surabaya Tahun 2012 dengan akta cerai Nomor 1683/AC/2012/PA/Sby. Dalam Hukum Islam apa yang dilakukan suami terhadap orang tua merupakan hal yang baik, karena hal itu merupakan suatu kewajiban anak terhadap orang tua. Namun perlu diingat bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi keadilan sehingga memberikan batasan syar’i dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan suami kadarnya terlalu berlebihan dalam menafkahi orang tua.
Saran dalam penelitia ini ditujukan kepada tiga pihak. Pertama, untuk Ibu, ia harus rela bahwa anak laki-lakinya kini telah menjadi kepala keluarga, ia harus percaya bahwa menantunya mencintai anak laki-lakinya sebagaimana dirinya mencintai anaknya. Jika menantu melakukan kesalahan harus di didik seperti mendidik anak sendiri. Kedua, untuk menantu perempuan, ia harus berbakti kepada mertua terutama Ibu mertua sebagaimana ia berbakati kepada Ibu sendiri. Bantulah suami agar menjadi anak yang berbakti. Ketiga, untuk suami, hormati istri dengan konsisten menjalankan hak dan kewajiban. Jangan pernah ceritakan kekurangan istri pada Ibu atau Ibu mertua. Dan jangan menjadi suami yang suka mengadu pada Ibu.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||
Keywords: | Tanggung Jawab Keluarga | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Hariseh Siti | ||||||
Date Deposited: | 24 Aug 2016 06:43 | ||||||
Last Modified: | 24 Aug 2016 06:43 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12528 |
Actions (login required)
View Item |