This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hikmah, Darul (2016) Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Pencurian dalam Kode Etik Santri Pondok Pesantren Putri Mambaus Sholihin Desa Suci Kec. Manyar Kab. Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (540kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (725kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (791kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (899kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (930kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (879kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (740kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (781kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan yaitu, bagaimana sanksi pencurian dalam kode etik santri pondok pesantren putri mambaus sholihin desa Suci kec. Manyar kab. Gresik, dan bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap sanksi pencurian dalam kode etik santri pondok pesantren putri mambaus sholihin desa Suci kec. Manyar kab. Gresik.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan tekhnik wawancara, observasi, dokumentasi dan pustaka. Setelah data terkumpul, data diolah dengan bentuk kualitatif kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis dan pola pikir induktif untuk memperoleh kesimpulan umum yang menurut tinjauan hukum pidana Islam terhadap sanksi pencurian dalam kode etik santri pondok pesantren putri mambaus sholihin desa Suci kec. Manyar kab. Gresik.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan hukum pidana Islam bagi tindak pidana pencurian adalah potong tangan. Adapun syarat-syarat dan rukun tindak pidana pencurian yaitu: mengambil secara sembunyi-sembunyi, barang yang diambil berupa harta, harta yang diambil tersebut milik orang lain, Melawan hukum , Barang tersebut mencapai nishab. dalam konteks yang terjadi di pondok pesantren putri mambaus sholihin dapat dilihat dari tahun ini konteks kejadian belum pernah mencapai satu nisab dan belum memenuhi syarat-syarat dan rukun tindak pidana pencurian yang mengharuskan adanya hukuman had. Maka pelakunya tidak dapat dihukum dengan hukuman had dan penerapan tindak pidana pencurian dipondok pesantren putri mambaus sholihin kab gresik tidak melimpahkan langsung kepada pihak yang berwajib (polisi) akan tetapi di serahkan kepada yang berwenang yaitu pembimbing khusus waziroh ta’di>b, majelis tahkim beserta pengurus mahkamah santri.
Dalam hal ini Seorang pendidik perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang melekat pada pelaku dan seberapa berat kerugian yang dialami korban serta dampak bagi pelaku pencurian juga para santri harusnya lebih waspada dan lebih hati hati dalam menyimpan barang barangnya ataupun uangnya dan pengurus mahkamah santri diharapkan dalam menjalani tugas dengan dilandasi rasa ikhlas dan kesabaran hati karena hal ini sudah menjadi kewajiban seorang muslim dalam menegakkan moralitas Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam > Pencurian Hukum Islam > Pidana Positif |
||||||||
Keywords: | Kode Etik Santri; Sanksi Pondok Pesantren | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Hikmah Darul | ||||||||
Date Deposited: | 29 Aug 2016 06:40 | ||||||||
Last Modified: | 10 Dec 2019 07:59 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12774 |
Actions (login required)
View Item |