This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fahmi, Muhammad Ulul (2014) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK ASUH ANAK DI LUAR KAWIN: STUDI KOMPARASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (39kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (39kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (97kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan (Library Research) dengan judul “Analisis hukum Islam terhadap hak asuh anak di luar kawin (Studi komparasi hukum Islam dan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak). ” untuk menjawab: bagaimana ketentuan hak asuh anak di luar kawin menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan bagaimana hukum Islam mengatur tentang adanya hak asuh anak di luar kawin menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Data penelitian dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (Tex Reading) dan selanjutnya dianalisis dengan Metode Analisis Diskriptif, yaitu metode yang menggambarkan dan menafsirkan data yang telah terkumpul, selanjutnya dianalisis menurut isinya. Analisis macam ini disebut analisis isi (Content Analisis). Dan pola pikir yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah deduktif-induktif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Pasal 7 menyebutkan bahwa setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri. Dan pada pasal 14 disebutkan pula bahwa setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau aturan hukum yang sah menunjukan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir. Dalam hal ini kedudukan anak sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan ataupun anak yang dilahirkan di dalam perkawinan. Namun dalam hukum Islam jika anak tersebut dilahirkan di luar perkawinan maka anak tersebut harus diasuh oleh ibunya dan keluarga ibunya. Jika ibu tersebut tidak melakukan perkawinan lagi. Dalam hadis juga mengatakan bahwa anak yang lahir di dunia ini harus di asuh oleh orang tuanya sendiri tanpa suatu alasan apapun. Senada dengan putusan MK anak tersebut jika ingin diakui oleh kedua orang tuanya harus dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi atau alat bukti lainya, dan harus dengan cara tes DNA.
Dengan adanya pernyataan di atas Pemerintah harus lebih terinci menentukan sikap agar hak asuh anak yang lahir di dunia ini akan kembali pada orang tuanya meskipun anak itu dilahirkan di luar perkawinan atau di dalam perkawinan.
Kepada semua masyarakat agar pernikahanya dicatatkan menurut Undang-Undang yang berlaku di Indonesia supaya terhindar dari yang namanya anak di luar perkawinan dan tidak merugikan bagi kelangsungan hidup si anak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Makinuddin | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||
Keywords: | Hukum Islam; Hak Asuh Anak; Studi Komparasi | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 05 Mar 2015 05:10 | ||||||
Last Modified: | 05 Mar 2015 05:10 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1322 |
Actions (login required)
View Item |