This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ghofur, Akhmad Abdul (2016) Larangan Menikahi Pezinah dalam Al-Qur’an : Studi Komparatif Tafsir Ahkam Al-Qur’an Muhmmadimaduddin At-Tabari dan Muhammad Ibnu Al-Arabi Surat An-Nur Ayat 3. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (141kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (315kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (527kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (341kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (142kB) | Preview |
Abstract
Dalam hal ini penulis menggunakan metode Libarary Reaserch (penelitian kepustakan) untuk memberikan jawaban terhadap rumusun masalah yang telah disusun tentang bagaimana metodologi penafsiran Kiya al-Haras dan Ibnu al-Araby
dan bagaimana perbedaan serta persamaan keduan dalam menafsirkan surat An-Nur ayat 3 tentang hukum menikahi seorang pezinah?.
Hukum menikahi pada dasarnya merupakan suatu anjuran bagi umat islam, kecuali pada hal-hal yang dilarang untuk dinikahi seperti karena hubungan Mahram baik kandung maupun susuan. Secara umum larangan dalam nikah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni larangan yang
bersifat permananen Muabbad seperti larangan menikahi saudara kandung, serta larangan yang bersifat kondisional Muqayyadl seperti halnya menikahi orang musyrik hingga mereka masuk islam.
Secara tersurat hukum menikahi pezinah sudah dijelaskan dalam al-Qur’an surat An-Nur ayat3. Hanya saja penjelasan melalui penafsiran fiqhy akan lebih mendalam dalam mengetahui ketentuan sebuah ayat. Dalam hal ini penulis menggunakan studi komparatif kitab tafsir ahkam al-Qur’an
karya Kiya al-Haran dan Ibnu Al-Arabi. Keduanya dikenal sebagai mufassir fiqhy yang memiliki kecenderungan berbeda, al-Haras lebih cenderung terhadap fiqhy Madzhab Syafi’i, sedangkan Ibnu Al-Arabi tidak lepas dari pengaruh Madzhab Malikinya.
Dengan demikian kajian terhadap tema Nikah tersebut akan lebih menarik diteliti melalui komparasi penafsiran Kiya al-Haras dan Ibn al-Araby untuk mengetahui lebih mendalam terkait proses munculnya istinbath hukum dalam fiqhy dengan pengaruh subyektifitas madzhab fiqhy dalam ayat-ayat hukum. Sehingga dapat diketahui ketentuan-ketentuan hukam
tentenang menikahi pezinah dalam al-Qur’an surat An-Nur ayat 3.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir Wanita |
||||||||
Keywords: | Larangan Menikahi Pezinah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Ghofur Akhmad Abdul | ||||||||
Date Deposited: | 29 Aug 2016 04:47 | ||||||||
Last Modified: | 13 Nov 2019 02:13 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13435 |
Actions (login required)
View Item |