This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Priandani, Ika Nur Laili (2016) Menyentuh Kemaluan Setelah Berwudu : Kajian Mukhtalif Al-Hadith dalam Sunan Abu Dawud Nomor Indeks 181 dan Sunan Al-Nasa'i Nomor Indeks 165. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (419kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (313kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (661kB) | Preview |
Abstract
Wudu adalah salah satu cara untuk mensucikan diri dari hadas besar dan kecil. Namun, ada salah satu perbuatan yang mengakibatkan batalnya wudu adalah menyentuh kemaluannya sendiri. Banyak dari kalangan muslim yang berselisih pendapat tentang menyentuh kemaluan setelah wudu. Apakah menyentuh kemaluan itu membatalkan wudu atau tidak. Padahal ada dua hadis yang menyatakan bahwa menyentuh kemaluan itu membatalkan wudu dan ada yang tidak membatalkan wudu. Kedua hadis ini bernilai sahih.Permasalahan yang diteliti dalam penellitian ini adalah bagaimana kualitas sanad dan matan hadis yang melarang dan memperbolehkan menyentuh kemaluan setelah berwudu, Bagaimana energi dan penyelesaian hadis yang melarang dan memperbolehkan menyentuh kemaluan setelah berwudu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sanad dan matan hadis yang melarang dan memperbolehkan menyentuh kemaluan setelah berwudu, kemudian energi dan penyelesaian kedua hadis yang melarang dan memperbolehkan menyentuh kemaluan setelah berwudu.Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Jadi, pengumpulan data diperoleh dengan meneliti kitab Sunan Abu> Da>wu>d, Sunan al-Nasa>’i> dan kitab-kitab pendukung lainnya. Kemudian di analisa dengan menggunakan metode Takhri>j al-H{adi>th, Kritik sanad dan matan kemudian penyelesaiannya menggunakan ilmu mukhtalif al-H{adi>th.Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas hadis tentang menyentuh kemaluan setelah berwudu baik yang menyatakan membatalkan wudu atau tidak, kedua hadis ini berstatus sahih. Energi yang ada dalam kesehatan, apabila manusia menyentuh kemaluan tanpa berwudu lagi, bakteri yang ada di kemaluan akan berpundah ke tangan, dari tangan ke makanan, dari makanan ke mulut, yang akan menyebabkan penyakit thypoeid, disentri dan grastritis. Untuk mengkompromikan dengan hadis yang tidak membatalkan wudu ketika menyentuh kemaluan adalah apabila menyentuhnya itu dengan punggung tangan. Ada tiga penyelesaian dalam permasalahan di atas adalah metode al-Jam’u, metode Na>sikh Mansu>kh dan metode Tarjih. Dengan penjelasan masing-masing metode tersebut penulis lebih cenderung menggunakan metode al-Jam’u. Hal ini disebabkan karena metode tersebut bersifat netral. Tanpa mengesampingkan salah satu dari kedua hadis tersebut.Kata Kunci: Sunan Abu> Da>wu>d, Sunan al-Nasa>’i>, Ilmu Mukhtalif al-H{adi>th dan Menyentuh Kemaluan setelah Berwudu.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hadis | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Priandani Ika Nur Laili | ||||||||
Date Deposited: | 30 Aug 2016 06:53 | ||||||||
Last Modified: | 17 Feb 2020 04:19 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13714 |
Actions (login required)
View Item |