This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ihsanuddin, Ihsanuddin (2016) Penerapan kaidah tikrar dan hikmahnya dalam Surat Al-Shu'ara' prespektif Ahmad Musthafa Al-Maraghi dan Muhammad Ali Al-Shabuni. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (639kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (348kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (436kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (802kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (651kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (251kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini dibuat untuk mengetahui penerapan kaidah tikrar dalam menafsirkan ayat ke-8, 67, 103, 121, 139 oleh Ahmad Musthafa Al Maraghi dan Muhammad Ali Ash Shabuni dalam menafsirkan surah Asy Syu’ara. Sekaligus untuk mengetahui dan menganalisis terjadinya perbedaan pendapat dalam menafsirkan pengulangan yang ada pada surah Asy Syu’ara ialah merupakan tujuan dari penelitian ini.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian library research (penelitan perpustakaan). Kajian kepustakaan berupa data primer berasal dari kitab tafsir al-maraghi karya Ahmad Musthafa Al Maraghi dan tafsir Shofwatut Tafasir karya Muhammad Ali Ash Shabuni dan data Skunder yang berasal dari literature tentang tikrar yang relevan dengan penelitian ini. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan kartu data, selanjutnya analisis datanya menggunakan metode diskriptif kualitatif.Ahmad Musthafa Al-Maraghi juga menafsirkan bahwa pengulangan pada ayat tersebut adalah sebagai salah satu cara Allah membuktikan kepada orang yang berakal atas segala kekuasaan dan ciptaanya didunia, sehingga orang-orang kafir mengerti dan mau beriman, akan tetapi mereka terus-menerus kafir dan melakukan kesesatan, serta tenggelam dalam kezaliman dan kejahilan. Sementara Muhammad Ali Ash-Shabuni mengemukakan bahwa terdapat Istifham terhadap kaum kafir, Istifham yang berupa celaan kepada kaum kafir karena mendustakan berita-berita yang dibawa oleh para rasul-rasul meskipun kabar tersebut adalah sesuatu yang benar, akan tetapi mereka tetap mendustakanya.hal ini menjelaskan bahwa orang kafir pada masa tersebut adalah mereka yang sudah di berkali-kali memperoleh tanda kekuasaan Allah tetapi enggan beriman.
Dengan demikian bahwa Ahmad Musthafa Al Maraghi dan Muhammad Ali As Shabuni dalam mendekatan tikrar melahirkan perbedaan, perbedaan tersebut disebabkan pemahaman dan luasnya pengetahuan kedua tokoh tersebut dalam memahami maksud suatu teks ayat berupa al-Qur’an.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir |
||||||||
Keywords: | Pengulangan kata; kaidah tikrar | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Ihsanuddin Ihsanuddin | ||||||||
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:03 | ||||||||
Last Modified: | 19 Nov 2019 04:29 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13875 |
Actions (login required)
View Item |