This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Abdurrahman, Usamah (2016) Hadis mawdu‘ tentang keutamaan Surat al Ikhlas dalam perspektif Muhammad Nasir al Din al Albani: studi kitab silsilah al Ahadith al Da‘ifat wa al Mawdu‘at wa Atharuha Shayy’i fi al-‘Ummah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (605kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (552kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (585kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Surat al-Ikhlas merupakan surat ke 112 dari al-Qur’an, merupakan salah satu surat yang paling sering dibaca baik dalam solat maupun momen-momen tertentu, karena dianggap memiliki keutamaan yang mulia bagi seorang muslim yang membacanya. Akan tetapi hadis-hadis tentang keutamaan surat al-Ikhlas ini tidak seluruhnya sahih terdapat banyak pula yang d}a’if bahkan mawdu‘. Seperti dinilai oleh Nas}ir Al-Din Al-Albani setidaknya terdapat 9 hadis yang dianggap palsu. Di antara kesembilan hadis palsu tersebut, ada satu hadis yakni tentang keutamaan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 200 kali yang mana ulama hadis berbeda pendapat dengan nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kehujjahan dari hadis keutamaan surat al-Qur’an yang dinilai mawdu‘ oleh Nasir Al-Din Al-Albni, yakni hadis tentang keutamaan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 200 kali, serta menjelaskan pendapat ulama hadis tentang hadis tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode takhrij berdasarkan status hadis, status yang diangkat adalah mawdu‘. Kemudian penelusuran dilakukan menggunakan kitab Silsilah Al-Ahadith Al Da‘ifat Wa Al-Mawdu‘'at Wa Atharuha Al-Sayyi Fi Al Ummah karya Nasir Al-Din Al-Albani sendiri. Pada tema keutamaan membaca surat Al-ikhlas. Kemudian analisis berdasarkan kualitas hadis tersebut disertai dengan penilaian Na>s}ir Al-Din Al-Albani dan juga para ulama. Berdasarkan hasil takhrij pada penelitian didapatkan bahwa kulitas hais tersebut adalah da’if terdapat seorang rawi yang di‘if yakni Hatim bin Maymun. Ulama berbeda pandangan dalam memberi penilaian jarh} terhadap rawi tersebut, terutama dalam penggunaan s{ighah-s{ighah. Para ulama menilai bahwa Hatim bin Maymun, adalah seorang yang cacat, munkar, dan tidak bisa dijadikan hujjah, kedudukan ungkapan tersebut tidak menunjukan adanya indikasi pemalsuan sehingga hadis tersebut dinilai lemah. Sedangkan Nasir Al-Din Al-Albani mengambil pendapat Ibn Al-Jawzi dan Al-Shawkani bahwa Hajtim bin Maymun tidak bisa dijadikan hujjah dan mereka beranggapan bahwa ungkapan tersebut jika ditujukan kepada Hatim bin Maymun maka hadisnya adalah dusta, sehingga hadis tersebut dinilai lemah. Sedangkan Nasir Al-Din Al-Albani mengambil pendapat Ibn Al-Jawzi dan Al-Shawkani bahwa Hatim bin Maymun tidak bisa dijadikan h}ujjah dan mereka beranggapan bahwa ungkapan tersebut jika ditujukan kepada H}atim bin Maymun maka hadisnya adalah dusta, sehingga hadis tersebut dihukumi mawdu‘.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hadis | ||||||||
Keywords: | Hadis Mawdu | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Abdurrahman Usamah | ||||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2016 08:28 | ||||||||
Last Modified: | 27 Feb 2020 03:12 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13934 |
Actions (login required)
View Item |