This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kusaini, Ahmad (1991) Pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (851kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (582kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (296kB) | Preview |
Abstract
Dalam Surat Al-Hijr ayat 9, menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan dan dipelihara oleh Allah SWT, dan ia diturubkan kepada Nabi SAW melalui perantara Malaikat Jibril sehingga sampai kepada manusia. Oleh sebab itu manusialah yang berkewajiban menjaga dan memeliharanya, agar Al-Qur’an tetap asli dan murni baik dengan cara hafalan ataupun memelihara tulisannya. Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah; 1). Sejauh manakah usaha-usaha pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada masa Rasulullah, 2). Sejauh manakah usaha-usaha pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada masa Abu Bakar, 3). Sejauh manakah usaha-usaha pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada masa Ustman bin Affan. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah; 1). Heuristik (pengumpulan data dari sumbernya), 2). Kritik sejarah (menyelidiki keautentikan sumber sejarah baik mengenai bentuk ataupun isinya), 3). Interpretasi (kegiatan memberikan makna yang saling berhubungan dari fakta yang diperoleh), 4). Historiografi (langkah untuk menyajikan hasil penafsiran fakta sejarah). Dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa; 1). Pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada masa Rasulullah SAW yang pertama-tama dilakukan dengan cara menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Pada waktu itu belum terkumpul dalam satu mushaf melainkan masih berserakan di pelepah kurma, babatuan, kulit binatang dsb. 2). Pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq yang pertama masih mengikuti system hafalan, karena khawatir akan hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, maka beliau kumpulkan dalam satu mushaf. 3). Pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an pada Ustman bin Affan yang pertama juga masih mengikuti system hafalan, akan tetapi karena daerah Islam makin meluas dan terjadi perbedaan bacaan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga ada sebagian yang mengkafirkannya, untuk itu segera dihimpun menjadi beberapa mushaf.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an Sejarah > Sejarah Islam |
||||||||
Keywords: | Qur’an; Tafsir | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2016 04:11 | ||||||||
Last Modified: | 25 Nov 2019 07:27 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14165 |
Actions (login required)
View Item |