This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hupinah, Hupinah (1993) Daulah Bani Umayyah pada masa pemerintahan Abdul Malik: 685 – 705 M. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (440kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (304kB) | Preview |
Abstract
Mu’awiyah adalah seorang diplomat Arab yang termasyhur, seorang yang beruntung politiknya, sehingga mendapat kekuasaan dan kedudukan yang tinggi yang sebetulnya masih banyak yang lebih pantas darinya. Abdul Malik bin Marwan pada usia 39 tahun ditunjuk dan diangkat menjadi Khalif yang kelima dari Daulah Umayah. Ketika beliau diangkat menjadi Khalifah, orang Islam dalam keadaan terpecah belah, tapi akhirnya dapat mengatasinya dan berhasil mempersatukan umat Islam di bawah kekuasaannya. Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah; 1) bagaimanakah sejarah berdirinya Daulah Bani Umayyah, 2). Bagaimanakah kondisi Bani Umayyah sebelum dipimpin oleh Abdul Malik bin Marwan, 3). Kebijakan apa yang telah diambil oleh Abdul Malik bin Marwan dalam memimpin suatu pemerintahan. Metode penulisan dalam pembahasan ini menggunakan metode; 1). Sumber data (dari beberapa buku ilmiah yang ada kaitannya dengan materi), 2) Pengolahan data (melalui seleksi, klasifikasi dengan pengelompokan data, komparatif dengan mengadakan perbandingan antara beberapa data), 3). Penyajian tulisan (informasi diskriptif diperoleh dari kepustakaan, informasi analisis untuk mengambil suatu kesimpulan). Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa; 1). Sejarah berdirinya Daulah Bani Umayyah merupakan suatu peristiwa besar dalam sejarah Islam yakni perang saudara antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim, 2). Kondisi Bani Umayyah sesudah meninggalnya Mu’awiyyah bin Abi Sufyan, banyak sekali peperangan dan yang terjadi baik dalam negeri maupun luar negeri juga pemberontakan terhadap kebijakan pengauasa pada saat itu. 3). Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Khalif Abdul Malik dalam pemerintahannya, yaitu dapat mengembalikan seluruh wilayah kekuasaanya dan menumpas segala pemberontakan yang tejadi. Oleh sebab itulah ia disebut sebagai “Pendiri yang kedua” bagi Daulah Bani Umayyah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Sejarah > Sejarah Islam | ||||||||
Keywords: | Daulah Bani Umayyah; Abdul Malik; Sejarah Islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2016 04:23 | ||||||||
Last Modified: | 06 Mar 2020 09:21 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14166 |
Actions (login required)
View Item |