Pendidikan seks Islami dalam keluarga bagi anak usia 0-12 tahun: di Desa Parseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohmah, Toyyibatur (2016) Pendidikan seks Islami dalam keluarga bagi anak usia 0-12 tahun: di Desa Parseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (7MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (910kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (687kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (351kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (446kB) | Preview

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) mengapa pendidikan seks Islami dalam keluarga perlu diberikan bagi anak usia 0-12 tahun di Desa Parseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. (2) Bagaimana pola pendidikan pendidikan seks Islami dalam keluarga bagi anak usia 0-12 tahun di Desa Parseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, Pertama, bahwa adanya pendapat pro kontara tentang pentingnya pendidikan seks Islami dalam keluarga di berikan kepada anak, adapun salah satu pendapat yang mengangap penting adanya pendidikan sek islami dalam keluarga adalah ibu siti salma, dia berpendapat bahwa pendidikan seks sangat penting untuk diajarkan kepada orang tua kepada anak sedini munkin, agar mereka mengetahui macam dan fungsi anggota badan, sehingga mereka mengetahui batasan hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan, dengan memberikan saritauladan yang baik kepada anak misalnya seorang ibu membiasakan dirinya untuk tidak menggunakan kemben ketika mandi di sumur. Adapun kontra adalah pendapat pbahwa pendidikan seks Islami dalam keluarga tidak penting diajarkan kepada anak dengan alasan karena kesibukannya sebagai wanita karir dan semua pendidikan termasuk pendidikan seks sudah diperoleh oleh anak dari sekolah dan seorang anak akan mengetahui tentang seks dengan sendirinya ketika ia sudah dewasa nanti. Walaupun demikian mereka tetap mereka tetap mengapresiasi pendidikan seks islami yang diajarkan disekolah, TPQ dan instansi pendidikan lainnya. Kedua, bahwa ada tiga pola pendidikan seks yang dominan diterapkan kepada anaknya yaitu penanaman jiwa maskulin dan feminism, mengenalkan mahrom-mahromnya dan menikahkan seorang anak yang siap untuk menikah, tapi dari sekian pola yang di terapkan tersebut, hemat penulis adanya ketidak sempurnaan tanpa menerapkan cara berpakaian sesuai dengan shari’ah Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohmah, Toyyibaturtoyyib.rahmah@gmail.comF03213058
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorZainiyati, Husniyatus SalamahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Pendidikan Islam
Keywords: Pendidikan seks Islami; keluarga; anak usia 0-12 tahun
Divisions: Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Rohmah Toyyibatur
Date Deposited: 03 Mar 2017 06:47
Last Modified: 07 Nov 2024 01:41
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14609

Actions (login required)

View Item View Item