This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Afandi, Totok S. (1997) Dinamika partisipasi politik umat Islam pada masa Orde Baru. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (241kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (636kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (681kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (812kB) | Preview |
Abstract
Sungguh tidak mudah membicarakan peranan agama islam dalam kancah politik di Indonesia hal ini di sebabkan karena unsur unsur politik kita banyak diwarnai dan diperkaya oleh istilah sara (suku, ras, agama dan antr golongan), sementara gama menempati peran yang paling peka diantara unsur lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa pembahasan agama dan kontribusinya terhadap negara adalah hal yang dicita citakan, sejauh pembahasan tersebut tidak mengagnggu stabilitas perpolitikan nasional. Di Indonesia gejala demikian tampak dalam setiap babakan sejarah, mulai permulaan abad ke 20 ketika nasionalisme indonesia mulai terbentuk sampai saat ini, yakni terjadi pergumulan antara islam dan negara. Pada pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut 1). Apakah aspirasi umat islam dapat tersalurkan pada masa orde baru? 2). Bagaimana bentuk partisipasinya? Pada pembahasan ini digunakan metode historis dan metode deskriptif analitik. Metode historis yaitu penyelidikan yang kritis terhadap keadaan keadaan, perkembangan serta pengalaman dimasa lampau dan menimbang secara cukup teliti dari sumber sejarah serta interprestasi dari sumber tersebut. Metode deskriptif analitik yaitu mempelajari masalah masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap sikap, pandangan dan pengaruh pengaruh dari suatu fenomena. Kemudian dianalisa untuk mengadakan interprestasi yang lebih dalam tentang hubungan tersebut. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah ada beberapa bentuk partisipasi umat islam dimasa orde baru, semula partisipasi politik mereka disalurkan lewat partai partai islam yang pada waktu itu (Perti, NU, Parmusi dan PSII). Setelah adanya peleburan pada tahun 1973 bagi partai politik, partisipasi politik mereka dilakukan lewat satu partai islam (Partai Persatuan Pembangunan). Setelah ditetapkannya UU No.3 tahun 1985 tentang keharusan parpol untuk menggunakan pancasila sebagai satu satunya azas, saluran wadah partisipasi politik umat islam tidak hanya di PPP saja, mereka banyak yang masuk golkar, dengan pemikiran bahwa golkar merupakan partai besar sehingga sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan politik. Selain lewat parpol, partisipasi umat islam dilakukan melalui wadah organisasi keagamaan, seminar, lobying atau lewat pers yang disebut sebut dengan kelompok elite strategis. Walaupun dalam mempengaruhi kebijakan politik lebih efektif kalau lewat parpol.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aqidah Aqidah Wajib Belajar > Aqidah |
||||||||
Keywords: | Politik Islam; Orde Baru | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 24 Jan 2017 03:28 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jun 2020 07:20 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14853 |
Actions (login required)
View Item |