This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maghfiroh, Lailatul (2013) PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL DMSO (DUPLIKASI, MODIFIKASI, SUBSTITUSI, OMISI) DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP GALUH HANDAYANI : PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (7kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (194kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (536kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (116kB) | Preview |
Abstract
Sejak akhir milenium kedua ada kecenderungan penyelenggaraan
pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus dilaksanakan di sekolahsekolah reguler. Pendidikan semacam ini disebut pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-sama
dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari latar belakang etnik/suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi,
afiliasi politik, bahasa, geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama/ kepercayaan, dan perbedaan kondisi fisik atau mental. Dalam kebersamaan tersebut perlu ada penyesuaian komponen-komponen pendidikan terhadap kebutuhan khusus peserta didik. Pendidikan inklusif sebagai wacana baru dalam bidang pendidikan memerlukan pedoman dalam sistem penyelenggaraannya. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun pedoman dalam pengembangan kurikulum dalam penyelenggaraan sekolah inklusif. Model kurikulum untuk siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan inklusif di sekolah reguler. Ada empat kemungkinan model pengembangan kurikulum untuk siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan di sekolah inklusif, yaitu (1) model duplikasi, (2) model modifikasi, (3) model substitusi, (4) model omisi.
Keterkaitan dengan Pendidikan Agama Islam adalah dalam sistem pendidikan inklusif, baik siswa ABK maupun siswa ATBK sangat perlu sekali pendidikan agama demi pengembangan nilai-nilai ilahiyah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam implementasi pembelajarannya perlu diselaraskan dengan
kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu maka dengan adanya empat model pengembangan kurikulum diharapkan peserta didik mampu memahami dan mengamalkan pendidikan agama Islam dalam keseharian mereka.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Hanun Asroah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Pendidikan Pendidikan > Kurikulum |
||||||
Keywords: | Kurikulum; Inklusi; Duplikasi; Modifikasi; Substitusi Omisi | ||||||
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 01 Apr 2015 09:13 | ||||||
Last Modified: | 01 Apr 2015 09:13 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1493 |
Actions (login required)
View Item |